Dato Sri Tahir merupakan tokoh filantropis Indonesia yang dikenal dermawan dan gemar membantu untuk kemanusiaan. Rupanya, berbagi kebaikan melalui berbagai kegiatan amal ini memang menjadi visi hidup bagi sosok Tahir.
Komitmen Dato Sri Tahir untuk berbagi kebaikan juga ia berikan untuk tanah kelahirannya, yakni Surabaya. Dalam suatu kesempatan, Tahir mengatakan bahwa apa pun akan ia lakukan untuk bisa membantu masyarakat Surabaya.
Dalam kesempatan itu pula, Tahir berbagi kisah tentang dirinya, becak, dan sosok Tri Rismaharini. Tahir mengatakan, Risma yang merupakan mantan Wali Kota Surabaya itu bahkan meletakkan becak di Museum Surabaya untuk mengingatkan Tahir pada asal-usulnya, Surabaya.
Baca Juga: Suka Duka Perjuangan di Surabaya, Kota Pahlawan yang Jadi Saksi Kehidupan Keluarga Tahir
"Saya orang Surabaya asli, orang tua saya adalah penyewa becak. Bu Risma bilang, 'Saya taruh becak di Museum Surabaya supaya kamu ingat asal-usulmu'," tegas Tahir.
Benar saja, Tahir tak pernah lupa untuk terus berkontribusi bagi masyarakat Surabaya. Hal itu ia tunjukkan melalui pemberian beasiswa kepada anak-anak Cak Koen, sebutan bagi tenaga operasional Pemkot Surabaya. Selain beasiswa, Tahir juga memberikan wakaf kepada pesantren dengan jumlah yang besar.
"Selalu dengan sukacita dan tidak merupakan beban, saya kerjakan," ungkap Tahir.
Tak berhenti sampai di sana, Tahir juga bekerja sama dengan Muhammadiyah dalam pemberian beasiswa, layanan kesehatan, hingga penciptaan lapangan kerja.
"Kenapa ini semua saya kerjakan? Cuma satu keyakinan saya bahwa take it from society, give back to the society," tutupnya.