Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan jika pasokan energi nasional meliputi Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan kelistrikan, selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dalam kondisi terjaga.

Ia menegaskan jika pemerintah menjami distribusi serta cadangan energi nasional dalam kendali yang aman, meski saat ini beberapa wilayah di Indonesia menghadapi bencana alam.

"Kita sama-sama tahu bahwa kondisi Nataru di 2025 ini berbeda dengan Nataru sebelumnya karena kita kena musibah bencana di Sumatra. Hampir sebagian besar energi kita tersita betul, tetapi untuk kebutuhan nasional tetap aman," katanya kepada wartawan, Senin kemarin.

Baca Juga: Tegas DPR RI: Pertamina Harus Berani Sikat Bandit-Bandit BBM Subsidi

Baca Juga: Harapan Pengamat: Pengusutan Kasus Tata Kelola BBM Jangan Sampai Ganggu Iklim Investasi

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kementerian yang ia pimpin telah menetapkan empat prioritas utama dalam pengamanan energi selama masa Nataru, seperti stok BBM, LPG, sistem ketenagalistrikan, serta mitigasi risiko geologi seperti potensi pergerakan tanah.

Sementara itu, ia juga memastikan sistem kelistrikan nasional selama periode Nataru diproyeksikan tetap aman. Berdasarkan data per 17 Desember 2025 menunjukkan dari 24 sistem kelistrikan yang dipantau, sebanyak 20 sistem berada dalam kondisi normal dan empat sistem berstatus siaga, tanpa adanya sistem yang mengalami defisit.

Adapun beban puncak listrik nasional tercatat mencapai 46.493,35 megawatt (MW), sementara daya mampu pasok berada di level 56.164,82 MW.

"Dengan demikian, masih tersedia cadangan daya yang memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur panjang." ujarnya.

Lanjutnya, ia meminta kepada masyarakat bahwa musim hujan yang masih berlangsung dapat memicu pergerakan tanah di beberapa wilayah. 

"Sekarang masih musim hujan dan cuaca tidak menentu. Ini memang berpotensi terjadi, tetapi kalau kita mitigasi dari awal, Insya Allah bisa kita kendalikan," tukasnya.