Dijodohkan dengan Putri Konglomerat Mochtar Riady

Tahir lantas bercerita, ia dan Mu’min Ali duduk dan mulai bicara satu sama lain. Saat itu Tahir mengaku, ia tidak dapat menemukan hal lain yang lebih tepat untuk dilakukan selain duduk dan menunjukkan rasa hormat yang besar, menutup mulut, dan membiarkan Mu’min Ali berbicara.

Ia pun mengaku terkesima dan tubuhnya seakan membeku. Menurutnya, setiap kata yang keluar dari mulut Mu’min Ali bagaikan mantra yang membuatnya lupa bahwa ia sedang berada di dunia nyata.

Dikatakan Tahir, saat itu Mu’min Ali bercerita bahwa ia dan keluarganya sudah lama mengamatinya. Di mata Mu’min Ali, Tahir adalah sosok mahasiswa yang sangat berbakat dan penuh potensi.

“Dia tahu kegiatan saya sehari-hari, perilaku saya, dan juga nilai-nilai saya di kampus. Saya pikir, untuk apa dia mengawasi saya? Dan ternyata ia mengatakan bahwa keluarga Mochtar Riady sedang mencari calon suami, pria yang baik, untuk putri sulung mereka, Rosy Riady, yang juga kuliah di Singapura,” papar Tahir.

Mendengar hal tersebut, Tahir makin terkejut. Rupanya selama ini ia diawasi, dan latar belakang keluarganya pun diperiksa. Seketika, Tahir pun tak bisa berkata-kata dan mengucapkan sepatah kata pun.

“Dalam otak saya terlintas, Mochtar Riady, saya pernah mendengar namanya. Dia adalah pendiri dan pemilik Bank Panin. Dia adalah orang yang kaya dan sangat dihormati. Apakah akan diatur agar saya menikahi putrinya?. Saya mikir, gak mungkin. Ini gak masuk akal, kemustahilan yang mutlak. Jujur, saat itu saya panik dan bingung,” tegas Tahir.

Menurut Tahir, saat itu sepertinya Mu’min Ali memahami reaksinya. Dia tidak memaksa Tahir untuk menanggapinya saat itu juga. Tahir bilang, saat itu Mu’min Ali lantas dengan santai memberitahunya tentang keluarga Mochtar Riady. Mu’min Ali menceritakan tentang bisnis keluarga Mochtar Riady yang terus berkembang pesat.

“Saat itu Mu’min Ali juga bilang jika Rosy Riady adalah gadis yang baik dan manis. Dia bilang, saya akan menyukai Rosy jika bertemu langsung. Seketika saya bilang kalau saya bukan siapa-siapa, saya cuma orang biasa. Dan, Mu’min Ali hanya menjawab ‘tidak masalah, yang penting kamu orang baik. Mereka percaya padaku untuk menemukan orang yang tepat untuk Rosy Riady’,” jelas Tahir, seraya menirukan ucapan Mu’min Ali kala itu.

Lebih lanjut, kata Tahir, Mu’min Ali sat itu mengatakan jika Mochtar Riady ingin putrinya mendapatkan suami yang baik. Sang taipan Lippo Group itu tak ingin putrinya menikah dengan orang yang akan memberinya masalah di masa depan.

“Mu’min Ali juga bilang bahwa perjodohan ini sudah disetujui oleh seluruh keluarga, dan bahkan oleh Rosy Riady sendiri. Saat itu saya makin terkaget-kaget mendengarnya,” ujar Tahir.

Kemudian, kata Tahir, obrolan pun berlanjut tentang keluarganya. Mu’min Ali bertanya soal pekerjaan orang tua Tahir hingga bertanya soal bagaimana kehidupan Tahir di kampus Nanyang.

“Sebenarnya dia sudah melakukan penyelidikan menyeluruh tentang saya dan keluarga saya. Tapi, saat itu saya menghormati Mu’min Ali dan berusaha sekuat tenaga untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya, meski saat itu saya tidak dapat menahan diri untuk tergagap sama sekali,” tukas Tahir.

Pertemuan antara Tahir dan Mu’min Ali pun lantas ditutup dengan berjabat tangan. Kata Tahir, saat itu tangan Mu’min Ali terasa hangat, sedangkan tangannya sendiri dipenuhi keringat dingin. Selepas pertemuan itu, Tahir pun awalnya akan langsung bertolak ke Singapura, namun ia mengurungkan niat. Ia pun memutuskan untuk tinggal di Jakarta untuk mencari tahu.

“Saya bingung, tidak percaya dengan apa yang terjadi hari itu. Saya tidak percaya bahwa saya akan terkena kejutan yang begitu hebat. Pernikahan akan diatur antara saya dan putri Mochtar Riady. Saya yang rendah diri dan tidak ramah, diminta untuk menikahi putri konglomerat,” ujar Tahir.

Baca Juga: Daftar Portofolio Bisnis Sektor Keuangan Milik Dato Sri Tahir