Tancorp merupakan salah satu grup perusahaan bisnis di Indonesia. Didirikan oleh konglomerat Hermanto Tanoko, Tancorp kini memiliki tak kurang dari 46 unit bisnis. 

Sebagai pendiri, Hermanto Tanoko berhasil mengembangkan Tancorp sebagai perusahaan keluarga yang bernilai tinggi. Layaknya family business lain, Hermanto Tanoko juga melibatkan sejumlah anggota keluarga dalam kepemimpinan di bisnis Tancorp, tak terkecuali anak-anaknya. 

Pewaris Bisnis Tancorp 

Melisa Patricia Tanoko merupakan anak kedua dari konglomerat Hermanto Tanoko. Ia menjadi salah satu pewaris Bisnis Tancorp yang susah-payah dibangun sang Seperti halnya sang kakak, Belinda Natalia Tanoko, Melisa juga dipercaya untuk mengemban sejumlah jabatan strategis di perusahaan grup Tancorp.

Baca Juga: Hermanto Tanoko Ceritakan Perjalanan Pembentukan Tancorp di Periode Generasi Ketiga

Diketahui, Melisa Tanoko resmi ditetapkan sebagai Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) sejak pertengahan tahun 2023 lalu. Kalau itu, Melisa menggantikan Belinda yang lebih dulu menjabat Direktur Utama CLEO sejak tahun 2016. Kini, Belinda dipercaya menjabat komisaris CLEO bersama Hermanto Tanoko. 

Sebelum menerima jabatan Direktur Utama CLEO, Melisa telah banyak terlibat di sejumlah anak perusahaan Tancorp dengan jabatan yang tak bisa dianggap sepele.

Jabatan apa saja yang pernah diemban dan bagaimana kisah Melisa Tanoko hingga mencapai posisi puncak saat ini? Simak dalam informasi yang Olenka rangkum berikut ini. 

Masa Kecil Melisa Tanoko 

Melisa Patricia Tanoko dikenal sebagai sosok yang aktif dan rajin belajar sejak kecil. Bahkan, Melisa kecil aktif mengikuti lomba menggambar setiap pekan. 

Masa kecil Melisa juga banyak dihabiskan untuk mengikuti sang ayah ke perusahaan cat Avian. Di sana, Melisa bermain dan banyak mengeksplor dari gedung satu ke gedung yang lain. Hal itu sering ia lakukan di akhir pekan. 

Singkat cerita, keadaan mulai berubah tatkala terjadi krisis 1998 di Indonesia. Kondisi tersebut membuat Hermanto Tanoko mengambil keputusan besar, yakni menyekolahkan kedua anaknya ke Perth, Australia, termasuk Melisa. 

Hingga akhirnya, Melisa mengenyam pendidikan SMP di St. Hilda's Anglican School for Girls , Australia pada tahun 1998 sampai 2001. Pada saat yang sama, kakak Melisa, yakni Belinda Tanoko juga bersekolah di Australia untuk jenjang SMA. 

Hadapi Tantangan

Diakui Hermanto Tanoko, ia dan anak-anak menghadapi berbagai kesulitan untuk bisa sekolah di Australia. Selain terkendala bahasa, tantangan lainnya ialah mereka sulit menemukan sekolah di Australia yang mau menerima putrinya naik satu kelas. 

Sebagaimana diketahui, di Indonesia Belinda kala itu berada di tingkat kelas 1 SMA, sedangkan Melisa di kelas 2 SMP. Keduanya berharap supaya bisa langsung lompat satu tahun masing-masing 2 SMA dan 3 SMP. Dengan berbagai tantangan tersebut, Belinda dan Melisa pun akhirnya diterima di St. Hilda yang notabene adalah sekolah swasta khusus perempuan di Perth, Australia.

Semasa sekolah, keduanya tinggal di sebuah asrama dan hanya bisa bertemu sekali dalam sebulan dengan orang tua mereka. Meski begitu, Melisa mampu membuktikan diri bahwa ia mampu menjadi pribadi yang baik dan membanggakan. Bahkan ia sempat mendapat predikat sebagai Best Students. 

Ambil Empat Jurusan Kuliah Sekaligus

Kemampuan Melisa menjadi siswa berprestasi menumbuhkan kepercayaan yang besar bagi Hermanto Tanoko terhadap sang putri. Alhasil, Melisa diberi kepercayaan untuk memutuskan sendiri studi lanjutan yang akan ia ambil. 

Seakan tak mau membuang kesempatan, Melisa pun melanjutkan studi di University of Western Australia, Perth. Tak main-main, ia mengambil program gelar ganda, yakni Bachelor of Science dan Bachelor of Commerce. 

Untuk masing-masing degree, ia bisa mengambil hingga empat jurusan. Kimia, matematika, finance, dan marketing adalah empat jurusan yang Melisa ambil dalam studi tersebut. Ia memilih untuk memaksimalkan dua jurusan untuk setiap gelar yang diambil.

Satu hal yang menginspirasi, Melisa mampu menuntaskan empat jurusan tersebut dalam waktu 3,5 tahun, lebih cepat dari pada umumnya yang mencapai 4 tahun. 

Pernah Jadi Pelayan Restoran 

Terlahir sebagai anak konglomerat tak membuat Melisa tinggi hati. Ia tetap berusaha untuk bisa berdaya, tak hanya mengandalkan kekayaan orang tua. 

Tekad itu ia implementasikan ketika masih kuliah. Sambil kuliah, Melisa pernah bekerja sebagai pelayan restoran Jepang di Australia. Bekerja selama setengah tahun, Melisa mengaku mendapat banyak pembelajaran hidup dari pekerjaan tersebut, terutama tentang bagaimana menjadi leader yang tak hanya bisa memerintah, tetapi juga bisa melayani. 

Tahun 2005, Melisa lulus dan meraih gelar Bachelor of Science and Commerce. Meski begitu, ia tak langsung pulang ke Indonesia dan memilih belajar bahasa Mandarin di Shanghai selama enam bulan. Setelah itu, Melisa baru kembali ke Indonesia dan mulai terlibat di bisnis Avian milik sang ayah.

Jejak Karier di Tancorp 

Melisa mulai bergabung dengan perusahaan keluarga pada tahun 2006. Ketika itu, Melisa menjabat sebagai asisten direktur di Avian selama dua tahun hingga tahun 2008. Pada 2009, Melisa bergabung sebagai komisioner di CLEO hingga tahun 2016. 

Karier Melisa terus meningkat. Sejak tahun 2016, Melisa dipercaya menjadi wakil presiden direktur CLEO mendampingi Belinda Tanoko. Pada saat yang sama, Melisa juga menjadi komisioner di PT Tanobel Sehat Nutrition, direktur PT Bemeroca Uniti Abadi Harmoni, dan direktur utama PT Voda Indonesia.