Chief Operating Officer PT Djarum, Victor Rachmat Hartono, membagikan cerita menarik di balik akuisisi Bakmi Gajah Mada (Bakmi GM), salah satu merek kuliner paling legendaris di Indonesia. 

Menurutnya, langkah ini sebenarnya bukanlah bagian dari rencana besar Grup Djarum. Kesempatan itu muncul ketika keluarga pemilik Bakmi GM menawarkan penjualan usaha mereka melalui skema limited bidding.

Keputusan menjual bisnis diambil karena faktor usia para pemilik. Delapan orang pemegang saham utama rata-rata telah berusia 70–80 tahun. Mereka sudah berkecimpung sejak remaja, membantu orang tua mereka mengembangkan bisnis bakmi ini hingga bertahan lebih dari enam dekade. 

Baca Juga: Lebih Dekat dengan Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong Pasutri di Balik Kejayaan Bakmi Gajah Mada

“Yang punya Bakmi Gajah Mada itu rata-rata umur 70–80-an, sudah bantuin orang tuanya bikin bakmi sejak belasan tahun. Jadi, setelah 60–70 tahun berkecimpung, mereka merasa sudah cukup,” jelas Victor dikutip Olenka, Kamis (28/8/2025).

Dalam proses limited bidding tersebut, ada tiga calon pembeli yang diundang, salah satunya Grup Djarum. Tanpa perencanaan awal, Djarum ikut serta dan akhirnya berhasil memenangkan penawaran. 

“Jadi, tahun lalu kita nggak ada rencana apa-apa, lalu ditawarkan bidding oleh keluarga Bakmi Gajah Mada, dan akhirnya kita menang,” ungkap Victor.