Keluarga, Nilai Utama di Balik Kesuksesan Bisnis Ciputra

Bagi Ciputra, keluarga adalah fondasi utama yang meneguhkan perjalanan panjang Ciputra Group. Di balik ratusan proyek prestisius yang berhasil dibangun, ada kerja keras anak, menantu, cucu, serta tim manajemen yang solid.

“Saya bangga pada dua menantu laki-laki saya. Benar-benar harus saya katakan bahwa saya sangatlah beruntung,” ungkap Ciputra.

Ia juga menyampaikan rasa cintanya kepada kedua menantu perempuannya, yakni Sandra Hendharto, istri Candra, dan Imelda Suryatama, istri Cakra, yang disebutnya sebagai ‘air yang bening dan sejuk’.

“Saya juga mencintai menantu wanita saya, istri Candra, Sandra Hendharto, dan istri Cakra, Imelda Suryatama. Keduanya adalah air yang bening dan sejuk. Kehidupan dan sepak terjang Candra dan Cakra sangat didukung oleh wanita-wanita baik ini,” ungkap Ciputra.

Menurut Ciputra, keberhasilan anak-anaknya tidak terlepas dari peran besar pasangan hidup mereka. Saat ini, keempat anak Ciputra menjadi Managing Director Ciputra Group, dengan pembagian tanggung jawab yang jelas melalui empat subholding.

Dikatakannya, Subholding 1 dikomandoi oleh Budiarsa dan Rina, Subholding 2 oleh Harun dan Junita, Subholding 3 oleh Candra, serta Subholding 3A dan 3B oleh Cakra.

“Dengan pembagian tanggung jawab ini, mereka bisa bekerja lebih leluasa dan kreatif untuk mengembangkan masing-masing subholding,” jelas Ciputra.

Tak berhenti di situ, kata Ciputra, cucu-cucunya pun kini turut bergabung dalam Ciputra Group. Mereka bekerja dengan semangat murni dan niat tulus untuk melestarikan usaha keluarga yang telah dibangun selama puluhan tahun.

Selain keluarga, delapan senior director juga menjadi motor penggerak perusahaan, yakni Tulus Santoso, Antonius Tanan, Artadinata Djangkar, Bing Sugiarto Chandra, Nanik J. Santoso, Meiko Handoyo L., Sutoto Yakobus, dan Agussurja Widjaja.

Dan, Ciputra Group pun telah berhasil menorehkan jejaknya di pasar internasional, di antaranya di Singapura, Vietnam, dan Kamboja.

“Ratusan proyek kami telah dan terus berjalan. Tak hanya di dalam negeri, kami juga berkarya di Singapura, Vietnam, dan Kamboja melalui Metropolitan Group. Di Singapura, kami membangun Horizon View Condominium, Horizon Towers Condominium, Anson House, Amber Road Condominium, Marina Square, dan Quayside,” terang Ciputra.

Sementara itu, kata Ciputra, di Vietnam, mereka menghadirkan Ciputra Hanoi International City dengan 15 tower apartemen dan perumahan, serta Hotel Pullman. Sementara di Kamboja, Grand Phnom Penh International City menjadi proyek kota baru terintegrasi terbaik di Phnom Penh dengan perumahan menengah ke atas, area komersial, lapangan golf rancangan Jack Nicklaus, dan water park.

“Kenapa kami begitu optimis membuka proyek di sana? Karena Hanoi dan Phnom Penh adalah dua ibukota negara yang terus berkembang. Pembangunan infrastrukturnya berjalan baik dan dinamis,” ujar dia.

“Masterplan kota itu juga sangat terarah sehingga memudahkan kami menata perencanaan lebih mantap. Kedua kota ini juga merupakan pusat politik, ekonomi, dan budaya, sehingga banyak orang tertarik untuk tinggal di sana,” lanjut Ciputra.

Bagi Ciputra, kesuksesan Ciputra Group menembus pasar internasional bukan sekadar soal ekspansi bisnis. Ia menilai, langkah tersebut juga menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh tim, sekaligus mengukuhkan eksistensi Ciputra Group di kancah global.

“Dengan berproyek di luar negeri, bukan hanya pengalaman kami yang bertambah, namun exposure eksistensi Ciputra Group juga berdenyut di pasar internasional,” tutur Ciputra.

Ia pun menjelaskan, kehadiran proyek Ciputra Group di berbagai negara membawa manfaat yang lebih luas.

“Di samping meningkatkan nama perusahaan, proyek-proyek tersebut juga membuka kesempatan bagi tenaga manajemen Indonesia, meningkatkan ekspor furnitur, material konstruksi, hingga benda-benda seni dan jasa konsultan Indonesia ke mancanegara,” ungkapnya.

Ciputra juga mengatakan, semua pencapaian itu adalah karunia yang indah. Namun, ia selalu menegaskan bahwa kunci utama kesuksesan terletak pada kualitas manusia yang ada di dalam perusahaan.

“Rasanya sudah sempurna bagi saya. Semua ini benar-benar karunia yang teramat indah. Saya yakin orang-orang yang saya tumbuhkan dan pimpin ini telah mampu menjadi guru bagi orang-orang yang mereka pimpin sekarang. Inspirasi untuk maju tidak akan berhenti karena aliran teladan menjadi sesuatu hal yang pasti di dalam tubuh grup ini. Aset yang utama bukan uang, tapi kualitas manusia,” tandas Ciputra.

Baca Juga: Kiprah Ciputra dan Sang Menantu dalam Membangun BSD: Kolaborasi Mimpi, Strategi, dan Integritas