Growthmates, pernahkah kamu mendengar ungkapan “Life Begins at 40”? Ungkapan ini menunjukkan bahwa pada usia 40 tahun idealnya emosi dan finansial sudah memasuki jenjang yang stabil dan matang.
Di sisi lain, pada usia tersebut ada tantangan kesehatan karena tubuh akan mengalami penurunan fungsi seiring dengan meningkatnya risiko penyakit saat usia semakin menua.
Head of Department Underwriting Sequis, dokter Fridolin Seto, mengatakan, saat mulai memasuki usia 40-an tubuh mulai perubahan fisik dan akan berbeda dibanding saat berusia 20-an.
Saat mencapai usia tersebut contohnya metabolisme tubuh mulai melambat sehingga upaya menurunkan berat badan menjadi lebih sulit. Selain itu, risiko terserang penyakit pun akan meningkat terlebih jika Anda memiliki gaya hidup tidak sehat.
“Menjaga berat badan pada usia 40-an seringkali menemui banyak tantangan, tetapi bukanlah tidak mungkin untuk dijalankan. Mulailah dengan selektif memilih asupan yang rendah gula, lemak jenuh, dan batasi makanan cepat saji. Sebaliknya, tingkatkan konsumsi sayuran dan protein tanpa lemak. Lalu, perhatikan pola makan Anda. Lebih baik makan teratur 3 kali sehari dengan porsi cukup ketimbang menahan rasa lapar hingga makan sampai kekenyangan,” sebut Fridolin.
Selain penurunan metabolisme, ada beberapa perubahan fisik lain yang umum terjadi pada tubuh saat usia 40-an. Misalnya, kehilangan elastisitas kulit serta perubahan hormon yang dapat mempengaruhi mood dan energi sehari-hari.
Perubahan ini sebenarnya normal terjadi sebagai bagian dari proses penuaan, tetapi ada tindakan yang dapat diambil untuk menjaga agar tanda-tanda penuaan tidak makin tampak signifikan, seperti rutin menggunakan skin care yang sesuai dengan jenis kulit dan usia, gunakan UV protection, serta kurangi konsumsi alkohol, hindari merokok dan terpapar asap rokok.
Baca Juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Para Pekerja, Harus Dicoba!