Pak Lo memilih menyimpan uangnya sementara di reksa dana karena dapat dengan leluasa menyimpan dana menariknya sewaktu-waktu jika ada tawaran untuk membeli saham dengan harga yang sesuai.
“Tapi, sebelum saya taruh (uang di reksa dana) saya minta dibuka isinya apa saja? Apakah ada obligasi-obligasi yang perusahaan jelek, Saya tanyain. Kalau perusahaannya bagus semua, oke (saya beli),” kata Lo Kheng Hong.
“Kenapa saya taruh di sana? Itu sementara. Karena kalau ada yang nawarin saham, langsung bisa saya tarik uang itu anytime, dan saya beli saham tersebut,” sambungnya.
Lo Kheng Hong dikenal sebagai salah satu investor tipe value investing (berbasis nilai) di BEI. Pria yang dijuluki sebagai Warren Buffet-nya Indonesia ini sudah meraup banyak keuntungan dari saham-saham dengan fundamental baik dan valuasi yang murah.