Belajar bukan hanya kewajiban mereka yang tengah menempuh pendidikan di sekolah. Belajar adalah suatu proses yang tidak terbatas pada usia, status pendidikan, atau bahkan jabatan. Seseorang dengan pangkat atau jabatan tinggi sekali pun di suatu perusahaan, tetap harus belajar.
Sebagaimana yang dilakukan oleh para komisaris dan jajaran direksi di PT Bank Central Asia (BCA) Tbk. Dengan jabatan tinggi yang dimiliki, mereka diwajibkan untuk mengikuti suatu kelas pembelajaran.
Hal tersebut diungkap langsung oleh Wakil Presiden Direktur PT. Bank Central Asia Tbk, Armand Wahyudi Hartono. Diungkap Armand, kelas wajib yang diikuti oleh para komisaris hingga jajaran direksi tak lain adalah kelas digital.
“Di BCA, kita ada kelas wajib untuk komisaris dan direksi. Kelas digital, belajar coding, codingnya simpel. Belajar digital, kita harus, diwajibkan di BCA,” ujar Armand seperti Olenka kutip, Senin (2/12/2024).
Baca Juga: BCA Ungkap Kunci Menjadi Tempat Kerja yang Didambakan
Budaya belajar mendorong setiap individu, mulai dari karyawan hingga pimpinan, untuk terus meningkatkan kompetensi, mencari solusi inovatif, dan menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri.
Menurut Armand, suatu perusahaan harus menerapkan budaya belajar di dalam organisasinya agar dapat bertahan dan terus berkembang.
“Kalau kita tidak punya budaya belajar terus, dalam waktu 2-3 tahun perusahaan stagnan, dalam waktu 5 tahun itu perusahaan sudah jatuh,” kata Armand.
Baca Juga: Presdir BCA Ungkap Flazz Card seperti Pasang Papan Promo, Apa Maksudnya Ya?
Lewat proses belajar itu pula yang menjadi kunci BCA, sebagai salah satu bank swasta ternama di Tanah Air, gigih dan berani menghadapi masalah perusahaan yang datang silih berganti.
“Kunci BCA apa? Kita gigih, kita berani menghadapi masalah, dan kita mau belajar terus. Kalau enggak, kita sudah selesai, sudah tidak relevan hari ini,” imbuhnya.