Pengusaha senior sekaligus petinggi Orang Tua Group, Hamid Djojonegoro, mengingatkan para pelaku bisnis dan individu sukses agar tidak melupakan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam pernyataannya, Hamid menekankan pentingnya mempertahankan rasa belas kasih terhadap sesama, terutama mereka yang hidup dalam kesulitan.

"Yang miskin itu juga masih butuh kerja lho," ujarnya, menyoroti bahwa di tengah kekayaan yang dimiliki, masih banyak orang dekat yang membutuhkan bantuan.

Hamid bahkan mengungkap bahwa dirinya secara rutin membantu anggota keluarga yang kesulitan, dengan memberikan bantuan finansial setiap bulan.

Baca Juga: Hamid Djojonegoro: Jangan Manjakan Anak, Ajarkan Hidup Susah Sejak Dini

"Setiap bulan kasih 3 juta, masih ada yang setiap bulan minta 5 juta. Mau kasih nggak?" katanya.

Dengan begitu, ia menekankan bahwa kekayaan sejati bukan hanya soal materi, melainkan juga soal keadilan dan empati.

"Jadi kalau lu udah kaya, lu mengerti keadilan. Anda punya cinta kasih. Anda punya nggak belas kasihan?" tuturnya.

Baca Juga: Mungkinkah Berbisnis Tanpa Alami Kerugian? Ini Kata Hamid Djojonegoro

Hamid juga menyinggung fenomena orang-orang yang secara spiritual terlihat taat, namun enggan menolong sesama. Ia mencontohkan seseorang yang setiap pagi membaca Alkitab, tetapi mengaku tidak pernah mau meminjamkan uang meski hanya seratus perak.

"Bukankah Alkitabmu itu dikelilingi oleh orang yang penuh kemalangan dalam hidupnya? Terus kalau lu bisa berhasil, kenapa? Di mana belas kasihan kamu?" tanyanya.

Pesan moral yang disampaikan Hamid mengajak masyarakat untuk merenungkan arti keberhasilan yang sejati. Menurutnya, kesuksesan tanpa keadilan dan belas kasih tidak akan membawa keberkahan yang sejati.

Baca Juga: Hamid Djojonegoro: Kalau Mau Jadi Pemimpin, Jangan Takut Buat Keputusan untuk Orang Lain

“Kita diajak jadi orang berhasil. Tapi kalau keadilan, belas kasihan itu tidak ada... Ingat lho, berkat itu nggak datang sama kamu,” tutupnya.

Pernyataan Hamid ini menjadi pengingat bahwa di tengah hiruk-pikuk pencapaian materi, nilai-nilai kemanusiaan harus tetap dijaga. Sebab, keberhasilan tanpa empati hanya akan menjadi kosong tanpa makna.