Dokter sekaligus entrepreneur, Tirta Mandira Hudhi, yang akrab disapa dr. Tirta, menegaskan bahwa pendidikan formal di bangku kuliah memang bisa membuka jalan menuju kesuksesan, namun bukan satu-satunya faktor penentu. Menurutnya, pengalaman hidup dan kemampuan adaptasi jauh lebih berperan dalam menentukan keberhasilan seseorang.

“Pendidikan akademis bisa meningkatkan peluang sukses, tetapi bukan faktor utama. Kalau ada sarjana yang tidak sukses, itu bukan salah kampusnya,” ujar dr. Tirta dalam sebuah video yang dikutip Olenka pada Rabu (28/05/2025).

Baca Juga: Sudah Lulus Cumlaude tapi Masih Menganggur? Simak Wejangan Dokter Tirta

Ia menekankan pentingnya pengalaman praktis sebagai bekal menuju kesuksesan. Menurutnya, banyak orang yang meskipun tidak menempuh pendidikan formal hingga perguruan tinggi, tetap mampu meraih keberhasilan berkat pengalaman lapangan dan semangat belajar yang berkelanjutan.

Namun, ia tetap mengingatkan bahwa pendidikan formal memiliki peran penting sebagai privilege atau keistimewaan yang dapat mempermudah langkah menuju kesuksesan.

Baca Juga: Berapa Lama Jeda Waktu Sebelum Lari Pagi Setelah Bangun Tidur? Simak Penjelasan Dokter Tirta

“Kalau kita lihat datanya, lulusan kuliah memiliki peluang lebih besar dibanding lulusan SD. Pendidikan adalah privilege, tetapi bukan faktor utama yang menentukan kesuksesan seseorang,” katanya.

Lebih jauh, dr. Tirta menyoroti peran kampus dalam mempersiapkan mahasiswa untuk dunia kerja.

“Kalau ada yang bilang kuliah itu cuma buat gaya, coba lihat seberapa banyak lulusan kuliah yang sukses. Kalau dia nggak bisa sukses setelah kuliah, itu bukan salah kuliahnya. PR kampus adalah mendidik kalian menjadi human capital yang siap pakai. Sisanya, terserah kalian setelah lulus,” tegasnya.

Baca Juga: Armand Hartono: Kerja Sambil Kuliah Lebih Berpotensi Jadi Orang Sukses

Ia juga mengkritisi fenomena mahasiswa yang hanya mengejar nilai akademik tanpa menguasai keterampilan praktis. Menurut dr. Tirta, mahasiswa yang memiliki IPK tinggi semestinya sudah menguasai kemampuan dasar, seperti menggunakan Excel atau SPSS, yang penting untuk menyelesaikan skripsi maupun proyek akhir

“Banyak yang pamer IPK 4 di TikTok, tapi pakai Excel saja nggak bisa. Saya curiga, kuliahnya di-joki atau gimana,” sindirnya.

Di akhir pernyataannya, dr. Tirta menekankan pentingnya lifelong learning atau pembelajaran sepanjang hayat.

Baca Juga: Memaksimalkan Kapasitas Diri di Bangku Kuliah, Bukan Cuma Mengejar IPK Semata

“Kalau ada lulusan SD yang sukses, itu karena dia belajar sepanjang hayat. Belajarnya bukan hanya dari sekolah, tapi juga dari pengalaman hidup dan lingkungan. Inilah yang membuat orang tanpa kuliah pun bisa sukses,” ujarnya.