4. Pertambangan

Dalam bisnis pertambangan, OSO Group mengoperasikan PT Energy Persada Nusantara, perusahaan batu bara yang beroperasi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Selain itu, ada perusahaan bernama PT Karimun Granite yang mengoperasikan tambang granit di Pulau Karimun, Riau, Indonesia sejak tahun 1972. PT Karimun Granite memproduksi agregat granit berkualitas premium dan batu pelindung (armour rocks) di wilayah Asia Tenggara.

Baca Juga: Kerajaan Bisnis Gunung Sewu Group, Perusahaan di Balik Sunpride dan Sequis

5. Manufaktur

Sementara itu, OSO Group menjalankan bisnis manufaktur lewat PT Citra Media Grafika. Perusahaan ini memproduksi dan mengembangkan produk pencetakan kartu pintar (Smart Card Manufacturer).

6. Agribisnis

Dalam bidang agribisnis, anak usaha OSO Group meliputi PT Aria Hijau Alam Lestari dan PT Industri Perikanan Sukadana. PT Aria Hijau Alam Lestari bergerak di bidang perkebunan dengan mengelola lahan kelapa sawit seluas 22.725 hektare di Mempawah, Kalimantan Barat. Sementara itu, PT Industri Perikanan Sukadana bergerak di sektor perikanan. Perushaan yang berfokus pada manajemen terpadu ikan, serta penyediaan ikan segar, udang, dan produk ikan lainnya ini berlokasi di Kayong, Kalimantan Barat.

7. Pendidikan

Tidak hanya menjalankan bisnis, Oesman Sapta Odang juga menunjukkan ketertarikannya dalam dunia pendidikan dengan mendirikan Universitas OSO lewat Yayasan Pendidikan OSO. Yayasan tersebut resmi terbentuk di tahun 2015. Sementara itu, izin operasional Universitas OSO baru didapat pada tanggal 31 Januari 2020 melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 172/M/2020. Ada lima (5) program studi yang diizinkan, yakni hukum, manajemen, kimia, biologi, dan ilmu kelautan.

"Dengan semangat mengembangkan sumber daya manusia di Kalimantan Barat, saya berharap Universitas OSO dapat mencetak lebih banyak lagi generasi muda yang memiliki pemahaman lulusan di bidang ilmunya sehingga mampu memecahkan masalah baru, melengkapi diri dengan literasi baru (literasi data, teknologi, dan kemanusiaan)," ucap OSO sebagaimana tertera dalam laman resmi Universitas OSO.