Survei terbaru dari Jakpat menunjukkan bahwa masyarakat lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi untuk menunjang aktivitas sehari-hari daripada transportasi umum (transum). Empat dari 5 responden menggunakan kendaraan pribadi dengan motor sebagai kendaraan yang paling banyak digunakan, sedangkan 38% responden menggunakan transum.
Secara lebih rinci, dari survei yang dilakukan terhadap 2.299 responden di seluruh Indonesia itu, 28% responden di Jabodetabek diketahui menggunakan ojek online. Sementara itu, 22% responden di luar Jawa menggunakan mobil pribadi.
Baca Juga: Pandangan Rano Karno Soal Akses Transportasi Umum ke JIS
"Meskipun transportasi umum lebih banyak digunakan di Jabodetabek, mayoritas responden tetap memilih kendaraan pribadi, terutama motor, karena efisiensi waktu dan kemampuan menghindari kemacetan. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat Jabodetabek lebih mengutamakan kenyamanan dalam menghadapi lalu lintas padat. Sementara di luar Jawa, keterbatasan akses dan kebutuhan akan kenyamanan pribadi menjadi penentu utama pilihan transportasi," ujar Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna, dikutip Sabtu (5/10/2024).
Umumnya, orang-orang menggunakan kendaraan untuk mobilitas ke kantor. Sebanyak 40% pengguna transum juga menggunakan fasilitas publik tersebut di akhir pekan. Terkait tipe, 21% pengguna transum mengandalkan ojek motor online, disusul angkot (13%), dan kereta rel listrik/KRL (7%).
Transportasi pribadi vs publik
Waktu yang paling umum untuk menggunakan transportasi, baik pribadi maupun umum, cenderung sama, yaitu saat berangkat kerja dan pulang kerja. Puncak penggunaan transum pada pukul 06.00-10.00 dengan persentase 38%. Satu dari 5 pengguna kendaraan pribadi berkendara dari pukul 20.00-22.00.
Soal frekuensi, 72% pengguna kendaraan pribadi menggunakannya setiap hari. Sementara itu, hampir 30% pengguna transum mengandalkan fasilitas bersama tersebut 2-4 kali seminggu.
Dari segi durasi sekali perjalanan, tidak ada perbedaan signifikan antara pengguna transportasi umum maupun pribadi. Lebih dari 40% responden menghabiskan 15-30 menit. Sebanyak 17% dari pengguna transum di Jabodetabek menghabiskan 1-2 jam untuk satu kali perjalanan.
Di sisi lain, menggunakan transum dinilai lebih hemat karena lebih dari 50% penggunanya mengeluarkan biaya kurang dari Rp250 ribu tiap bulan untuk keperluan bepergian. Sementara itu, 1 dari 3 pengguna kendaraan pribadi menghabiskan Rp250-Rp500 ribu per bulan.