Kementerian Luar Negeri turut memberikan respons atas isu terkait pemindahan 2 juta warga Gaza ke Republik Indonesia.
Dalam keterangan yang dilihat Olenka.id dari laman kemlu.go.id, Selasa (21/1/2025), Kemlu menyatakan bahwa pemerintah tidak pernah memperoleh informasi apapun, dari siapapun, maupun rencana apapun terkait relokasi sebagian dari dua juta penduduk Gaza ke Indonesia sebagai salah satu bagian dari upaya rekonstruksi pasca konflik.
Baca Juga: Prabowo dan Joe Biden Bahas Konflik Gaza dan Laut China Selatan di Gedung Putih
Baca Juga: Prabowo Pastikan Indonesia Kirim Bantuan Lansung ke Gaza Melalui Airdrop
Baca Juga: Prabowo Pastikan Indonesia Siap Evakuasi Anak Yatim dari Jalur Gaza
Kemlu menegaskan jika pemerintah menghindari berspekulasi tentang isu tersebut tanpa adanya informasi yang lebih jelas.
"Indonesia tetap tegas dengan posisi segala upaya untuk memindahkan warga Gaza tidak dapat diterima," tulis keterangan tersebut.
Lebih lanjut, pemerintah Indonesia berpendapat upaya untuk mengurangi penduduk Gaza hanya akan mempertahankan pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina dan sejalan dengan strategi yang lebih besar yang bertujuan untuk mengusir orang Palestina dari Gaza.
"Gencatan senjata di Gaza harus menjadi momentum untuk memulai dialog dan negosiasi guna mewujudkan solusi dua negara, sesuai hukum internasional dan parameter internasional yang telah disepakati." tulisnya.
Sementara itu, Pernyataan Kemlu ini muncul sebagai respons atas laporan media Amerika Serikat (AS), NBC, yang menyebutkan bahwa tim presiden terpilih AS berencana merelokasi sekitar 2 juta warga Gaza untuk sementara selama rekonstruksi wilayah itu pascaperang Israel-Hamas.
Dalam laporan tersebut, Indonesia dipertimbangkan sebagai lokasi tuan rumah untuk relokasi warga Gaza. Baca Juga Donald Trump Disebut Bakal Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia.