Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengabarkan jika Kementerian yang ia pimpin turut merasakan dampak dari kebijakan pemangkasan anggaran.
Ia menyebut jika nilai anggaran Kementerian BUMN yang efektif terpangkas sekitar Rp 115 miliar. Disebutkan, pagu awal Kementerian BUMN untuk tahun 2025 senilai Rp277,5 miliar yang dialokasikan untuk menjalankan dua program utama yakni program pengembangan dan pengawasan BUMN, serta program dukungan manajemen.
Baca Juga: Dukung Budaya Bersih di BUMN, Askrindo Tegaskan Komitmen Anti Korupsi
Baca Juga: Menteri BUMN Dukung Strategi Pertumbuhan Ganda Pertamina Untuk Wujudkan Swasembada Energi
Baca Juga: Kerugian BUMN Tak Otomatis Bikin Negara Rugi
"Terdiri dari Rp 80 miliar itu untuk program pengembangan pengawasan BUMN dan Rp197,4 miliar program dukungan manajemen. Jadi total anggaran Rp277 miliar," ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Selain itu, Erick juga mengungkapkan jika pihaknya akan mengikuti kebijakan oemangkasan. Namun, dirinya akan mengajukan permohonan agar nilainya tidak terlalu besar.
Menurutnya, anggaran untuk mendukung program kerja Kementerian BUMN di 2025 minimal Rp215,3 miliar.
"Kemarin siang kami coba mengusulkan kepada Kementerian Keuangan tentu belum mendapat konfirmasi 100%. Mereka melihat usulan kami bukan sesuatu yang memang mengada-ngada," ujarnya.
Sambung dia, "Kami masih berkomunikasi walaupun kemarin (anggaran) yang kami dapatkan kurang lebih Rp 161,9 miliar, semoga ada jalan, kita tunggu saja satu atau dua bulan," tukasnya.