Pihaknya mengapresiasi Kemenag yang super cepat merespons ajakan berkolaborasi ini melalui program pengabdian masyarakat UAG.
"Kemenag keren sekali. Responsif. Sekali ditawarkan langsung jadi," imbuh pendiri ESQ 165 ini.
Dirjen Pendis, Amien Suyitno, menegaskan peran penting guru BK dalam membimbing siswa menghadapi tantangan akademik dan menentukan masa depan.
“Guru BK harus memiliki hati yang luas, karena mereka menghadapi berbagai permasalahan dan keluh kesah murid,” ujarnya.
Pelatihan ini juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan madrasah ramah anak. Guru diharapkan memiliki pendekatan yang lebih personal dan memahami kebutuhan siswa. Dengan pemanfaatan teknologi dalam bimbingan konseling, diharapkan proses pembelajaran di madrasah aliyah semakin efektif dan sesuai dengan potensi serta passion siswa.
Terpisah, Direktur GTK Madrasah Thobib Al Asyhar mengatakan bahwa program ini merupakan awal yang baik untuk meningkatkan peran guru BK Madrsah agar lebih berdaya.
"Guru BK madrasah harus mampu menjawab tantangan kekinian. Madrasah yang memiliki distingsi dari sisi pembentukan karakter siswa berbasis Islam harus diintervensi sejak dini melalui peran guru BK sehingga lahir alumni yang cerdas dan berkahlak mulia," tutupnya.