“Ini gimana pun juga pengemudi di lapangan dan yang lainnya akhirnya merasa merasa tertekan gitu di mana seakan-akan kita tidak bisa bergerak dan akhirnya yang lain luas bergerak ya suatu saat simpul itu sumbatan itu pecah dalam bentuk demo dari seluruh perusahaan yang ada, bukan hanya Bluebird, tapi memang meminta pemerintah menyamakan regulasinya,” kata Sigit.

Baca Juga: Bluebird Group Luncurkan Layanan Lifecare Taxi Khusus Difabel dan Lansia di Jakarta dan Bali

Namun, kondisi-kondisi tersebut berhasil Bluebird lalui dan kondisi kembali pulih, bahkan lebih membaik. Benang merahnya, cara Bluebird menghadapi era disrupsi adalah menahan napas panjang, meminta regulator menyesuaikan regulasi agar adil, dan meningkatkan teknologi.

“dan akhirnya berkolaborasi, dan juga akhirnya mempertahankan apa yang memang masih kita punya sampai sekarang,” imbuh Sigit.