Dalam kunjungan acara Indonesia China Business Forum 2024 yang digelar  oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Presiden Prabowo  Subianto menegaskan pentingnya memanfaatkan peluang dari kerja sama bilateral, untuk memperkuat pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Komitmen ini diperkuat dengan penandatanganan perjanjian kemitraan strategis antara Kadin Indonesia dan Tiongkok yang mencakup berbagai sektor penting seperti industri makanan, sumber daya baru dan terbarukan, hilirisasi, kesehatan, teknologi digital, dan bioteknologi.

Kadin Indonesia, di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid, akan segera meluncurkan white paper arah kebijakan dan pembangunan ekonomi 2024-2029, yang mengusulkan 7 langkah strategis untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk Tujuh strategi tersebut meliputi pengembangan infrastruktur yang terintegrasi, mudah diakses, dan terjangkau; membangun ketahanan kesehatan dan transformasi layanan kesehatan; serta mewujudkan ketahanan energi. Strategi lainnya adalah mengakselerasi pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); memperkuat basis manufaktur melalui reindustrialisasi; membangun pusat pengembangan bisnis hijau terbesar di dunia; dan membangun ekosistem ketahanan pangan mandiri.

Baca Juga: Komitmen Kadin Indonesia Tegakkan AD/ART sebagai Pedoman Pelaksanaan Organisasi

“Kadin Indonesia adalah mitra strategis pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kerjasama strategis ini diperkuat dengan agenda penting, termasuk kontrak investasi senilai lebih dari 10 miliar dolar AS antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan Indonesia," ujar Arsjad Rasjid dalam rilis yang diterima Olenka, Minggu (10/11/2024).