Pertengahan Juli 2024, Presiden Joko Widodo menerbitkan surat Keputusan Presiden No.45/M Tahun 2024. Dalam surat keputusan itu Kepala Negara ke-7 RI itu menunjuk Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan. Jabatan itu diemban sampai saat ini di era pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
Sejak didapuk menjadi wamen, nama, Tommy sapaan Thomas Djiwandono mulai dibicarakan orang. Maklum saja ia adalah keponakan Prabowo Subianto yang kala itu menjabat Menteri Pertahanan RI.
Bagi sebagian orang, Tommy adalah sosok yang lumayan asing, banyak yang tak tahu jejak langkah di masa lalunya, tu wajar, sebab laki-laki kelahiran 7 Mei 1972 itu jarang tampil di depan publik, Tommy selama ini lebih banyak bergerak dalam senyap di balik layar.
Ia adalah sosok penting di Partai Gerindra yang menjaga dan mengatur lalu lintas keuangan partai yang didirikan pamannya itu. Sudah sedekade lebih Tommy menjadi bendahara umum di partai politik berlambang garuda merah itu terhitung sejak 2014 lalu.
Meski kariernya di politik dan pemerintahan baru seumur jagung, tetapi Tommy bukanlah orang baru di dunia keuangan, sebagai besar karier profesionalnya didedikasikan di sana.
Tommy adalah analis keuangan di NatWest Market, Jakarta sejak 1996 hingga 1999. Kemudian ia pindah sebagai konsultan di Castle Asia periode 1999–2000.
Pada 2004, Thomas bergabung dengan Comexindo International dan menduduki posisi sebagai Direktur Pengembangan Bisnis periode 2004–2008, selanjutnya ia menjabat Deputi CEO diperusahaan yang sama pada 2008-2009, dan CEO pada 2010–2024. Ia juga menjabat sebagai Deputi CEO Arsari Group pada 2011 hingga 2024.
Jauh sebelumnya, Tommy memulai kariernya sebagai wartawan magang di majalah Tempo tahun 1993. Pada 1994, ia bergabung dengan Indonesia Business Weekly sebagai jurnalis.
Kecintaan Tommy pada dunia keuangan jelas tak lepas dari pengaruh sang ayah baik secara langsung maupun tak langsung.
Maklum saja, ayahnya adalah seorang ekonom kawakan yang juga sempat menjabat Gubernur Bank Indonesia pada 1993–1998, ia adalah Joseph Soedradjad Djiwandono seorang tokoh penting yang berjuang mati-matian melawan Krisis Finansial Asia yang mulai berdampak pada Indonesia sejak 1997.
Baca Juga: Puan Maharani Pamer Foto Bareng Prabowo dan Anggota KIM, Gerindra: Itu Isyarat
Sementara sang Ibu Biantiningsih Miderawati Djojohadikusumo tak banyak meninggalkan catatan, namun perlu diketahui ia berasal dari keluarga mentereng, ia adalah kakak kandung Prabowo Subianto, ayah mereka adalah Soemitro Djojohadikusumo seorang ekonom sekaligus politisi besar di Indonesia.
Melihat latar belakang keluarga super mentereng, Tommy jelas hidup dengan didikan yang jauh berbeda dari kebanyakan orang. Riwayat pendidikan Tommy menjawab semua itu. Dari blia hingga beranjak dewasa ia sudah digembleng di sekolah-sekolah favorit.
Baca Juga: Jatuh Bangun Jusuf Kalla Bangun Kerajaan Bisnis: Rintis 35 Perusahaan, yang Berhasil 25 Persen
Tommy merupakan jebolan SMP Kanisius Menteng, Jakarta, kemudian berkuliah di jurusan sejarah dari Universitas Haverford College, Pennsylvania, dari 1990 sampai 1995 serta jurusan International Relations and International Economics dari Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.