Nama Ivan Yustiavandana belakangan ini ramai diperbincangkan publik. Sebagai Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), ia disorot publik terkait kebijakan pemblokiran rekening dormant. Langkahnya itu pun menuai pro dan kontra.
Dan, di tengah sorotan dan kritik, kiprah Ivan justru mendapat pengakuan negara. Ia baru saja dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, sebuah penghargaan prestisius atas dedikasinya memperkuat sistem keuangan dan memberantas praktik pencucian uang hingga pendanaan terorisme.
Lantas, seperti apa kiprah dan rekam jejak Ivan Yustiavandana selama ini? Dikutip dari berbagai sumber, Rabu (3/9/2025), berikut Olenka ulas profil singkatnya.
Latar Belakang
Ivan Yustiavandana lahir di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 20 Mei 1971. Ia terpantau tidak aktif di media sosial. Aktivitas digitalnya hanya terlihat melalui akun resmi PPATK, sementara urusan pribadi dan keluarganya tetap tertutup dari sorotan publik. Nama istri maupun anak-anaknya tak pernah disebutkan dalam laporan publik.
Menyoal latar belakang pendidikannya sendiri, setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Jember, Ivan diketahui kmelanjutkan studi ke Washington College of Law, Amerika Serikat, untuk meraih gelar Master of Law (LL.M).
Ia juga menempuh pendidikan doktor di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan berhasil meraih gelar Doktor Hukum Cumlaude.
Perjalanan Karier
Ivan mengawali kiprahnya di PPATK sejak 2003. Sebelum bergabung dengan PPATK, Ivan sempat berkarier sebagai jaksa. Pengalaman ini membuatnya sangat memahami dinamika penegakan hukum yang berkaitan dengan transaksi keuangan mencurigakan.
Di awal penugasannya di PPATK, Ivan dipercaya sebagai Ketua Kelompok Riset dan Analis Non-Bank, sebuah posisi strategis yang berhubungan dengan pemantauan lembaga keuangan non-perbankan.
Kariernya terus menanjak. Pada periode 2013–2020, ia menjabat sebagai Direktur Pemeriksaan, Riset, dan Pengembangan. Kemudian, pada Agustus 2020, ia diangkat sebagai Deputi Bidang Pemberantasan. Hanya setahun berselang, tepatnya pada 2021, Ivan dipercaya menduduki jabatan tertinggi sebagai Kepala PPATK pada 25 Oktober 2021, menggantikan Dian Ediana Rae.
Menariknya, Ivan adalah Kepala PPATK pertama yang berasal dari internal lembaga tersebut, bukan dari luar. Hingga kini, Ivan tercatat telah memimpin PPATK selama empat tahun.
Baca Juga: Mengenal Sosok Arsjad Rasjid: Dari Indika Energy hingga Kiprah di Panggung Ekonomi Nasional