PDI Perjuangan hampir dipastikan tumbang di kandangnya sendiri di Jawa Tengah pada Pilkada 2024. Padahal selama ini Jawa tengah dikenal sebagai basis kekuatan PDI Perjuangan hingga mendapat julukan ‘kandang Banteng’

Tumbangnya Banteng di Jawa Tengah, bikin sejumlah pihak menyebut wilayah itu kini sudah tak lagi menjadi rumah para marhen atau para pendukung dan loyalis PDIP.

Baca Juga: Effendi Simbolon Dipecat PDIP Karena Bertemu Jokowi: Kalau Prabowo Gak Apa-Apa!

Baca Juga: PDIP Takluk di Kandang Sendiri, Jawa Tengah Masih Jadi Rumah Kaum Marhaen?

Baca Juga: Kandang Banteng Diacak-acak, Hasto: tapi Jokowi Gagal Tenggelamkan PDI-P

Anggapan itu dibantah Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Sitorus. Dia mengatakan, PDIP sama sekali tak pernah tergusur dari rumahnya sendiri. Jawa Tengah tetap menjadi Kandang Banteng. 

Dia mengatakan, meski perolehan suara pasangan Andika-Hendrar di Pilgub Jawa Tengah kalah dari pesaing mereka berdasarkan hasil hitung cepat,namun menurutnya persentase perolehan suara pasangan ini tak begitu buruk sebab Andika-Hendrar masih bisa mengumpulkan suara yang berkisar 40-41 persen. Kata Deddy hasil ini menegaskan, bahwa Jawa Tengah tetap menjadi basis massa PDIP.

“Artinya pemilih banteng masih tetap setia dengan PDIP karena angkanya hampir 2 kali lipat pemilu legislatif. Itu adalah bukti bahwa Jateng masih menjadi rumah bagi kaum marhaen," kata Deddy dilansir Senin (2/12/2024).

Kendati kalah di Pilgub di Jawa Tengah namun namun di tingkat kabupaten/kota, PDIP berhasil memenangkan 19 pertarungan di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini lanjut Deddy semakin menegaskan bahwa PDIP sama sekali tak tergusur di Jawa Tengah.

"Kalau kita lihat dari perolehan kepala daerah, itu 19 dari 35, artinya 54 persen daerah kabupaten/kota masih memilih kader Banteng. Jadi kami terima kasih pada warga Jateng terbukti bahwa kepercayaan terhadap PDIP masih tetap tinggi," ujarnya.