Terletak di benua Eropa, Finlandia dinobatkan menjadi negara yang paling bahagia di dunia. Bahkan sampai lima tahun berturut-turut, Finlandia menduduki peringkat teratas sebagai Negara Paling Bahagia di Dunia, menurut World Happiness Report pada tahun 2022.
Laporan tersebut menilai tingkat kebahagiaan berdasarkan sejumlah faktor seperti dukungan sosial, harapan hidup, kemurahan hati, dan tidak adanya korupsi di negara tersebut. Sementara Indonesia, berada di posisi 87 dalam daftar 156 negara yang turut disertakan dalam World Happiness Report.
Mengutip dari laman CNBC Make It, seorang psikologi dan filsuf asal Finlandia bernama Martela mengungkap prinsip yang diterapkan oleh masyarakat umum di Finlandia hingga membuat mereka disebut negara paling bahagia. Di antaranya adalah rasa kebersamaan dan hubungan yang kuat, berbuat baik kepada orang lain, dan menemukan tujuan yang jelas untuk diri sendiri.
“Inilah mengapa hal tersebut sangat “penting”, dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Martela.
1. Rasa Kebersamaan dan Hubungan yang Kuat
Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam National Library of Medicine menyebutkan, seseorang dapat menemukan kebahagiaan mereka dengan berkumpul bersama teman, mengunjungi keluarga, atau aktivitas menyenangkan lainnya yang membuat terhubung dengan orang lain.
Menurut Martela, dengan memiliki orang-orang di sekitar yang sayang dan peduli, akan membuat seseorang akan bahagia. Bahkan, dengan kehadiran mereka bisa menjadi ‘obat’ saat kondisi mental sedang buruk.
Baca Juga: 4 Tips Menabung ala Orang Jepang yang Bisa Kamu Tiru, Auto Bikin Cepat Kaya Raya!
2. Berbuat Baik kepada Orang Lain
Perihal berbuat baik kepada orang lain, sebuah penelitian di Ohio State University pada tahun 2023 terhadap 122 orang dengan kecemasan, depresi, dan stres menemukan, melakukan tindakan kebaikan untuk orang lain memberi mereka rasa kepuasan dan kebahagiaan hidup yang lebih besar.
Ini bisa berupa tindakan kecil, seperti memberi tahu seseorang bahwa mereka tampak hebat hari ini — atau tindakan yang lebih besar, seperti membantu rekan kerja dalam sebuah proyek, atau membeli hadiah berharga untuk orang yang dicintai.
“Saat Anda membantu seseorang, saat Anda (memiliki) dampak positif pada orang lain, kebahagiaan dan rasa kebermaknaan Anda meningkat,” kata Martela.
“Dalam situasi krisis, biasanya terdapat banyak peluang untuk saling membantu, dan hal ini juga membantu membangun rasa solidaritas,” tambahnya.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Kenali Penyebab Kelelahan yang Bisa Picu Kematian
3. Menemukan Tujuan yang Jelas
Menemukan “tujuan” yang jelas untuk diri sendiri, mungkin menjadi bagian yang sulit. Dalam kasus ini, disarankan untuk membuat daftar dari hal-hal yang membuatmu merasa bahagia dalam hidup. Kemudian, cari tahu apa yang menghubungkan hal-hal tersebut.
″Tujuan yang kuat juga membuat kita lebih mudah menoleransi kondisi buruk,” kata Martela.
“Faktanya, fokus pada perubahan kondisi tersebut merupakan salah satu sumber tujuan yang dapat menyemangati orang tersebut dan membantu menemukan makna dalam situasi mereka saat ini,” tambahnya.
Selain ketiga prinsip tersebut, Orang Finlandia juga mengutamakan kejujuran dalam hidupnya. Sebuah penelitian mengungkap, semakin tinggi kejujuran di suatu negara, semakin bahagia pula masyarakatnya.
Orang Finlandia percaya dan menghargai sebuah kejujuran. Bahkan, jika kamu berkunjung dan lupa dengan laptop atau ponsel yang tertinggal, kamu bisa meyakini itu akan kembali di tanganmu.
Bukan hanya itu, Finlandia juga menjadi negara paling minim tingkat kejahatannya. Maka tak ayal, di sana anak-anak akan sering pulang sekolah sendiri dengan naik bus umum dan bermain di luar tanpa pengawasan.