Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal dibuat menjadi ramah publik seperti White House atau Gedung Putih di Amerika Serikat. Kantor  Presiden RI dibuat menjadi lebih humanis dengan tetap mempertimbangkan keamanan bagi kepala negara. 

Sejauh ini Otorita IKN sudah membuka beberapa akses di Istana Garuda, temat-tempat itu bisa dikunjungi masyarakat umum, ke depannya beberapa bagian istana juga kembali dibuka untuk publik. 

Baca Juga: Tangan Dingin Mochtar Riady Membangun BCA: Dari 27 Karyawan Kini Jadi Bank Terbesar di Asia

"Saat ini kami baru membuka akses kunjungan hanya sampai di Plaza Seremoni, tapi tidak menutup kemungkinan bakal terbuka seperti White House," kata Juru Bicara (Jubir) OIKN, Troy Pantouw, saat ditemui di Kota Nusantara Selasa (17/9/2024). 

Adapun Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa Nusantara baru dibuka untuk umum pada Senin (16/9/2024) kemarin. Meski baru pertama kali dibuka, namun Troy Pantouw mengeklaim antusiasme warga lumayan tinggi, jumlah pengunjung yang mendaftar melampaui batas maksimum. Adapun pengunjung istana garuda dibatasi hanya 300 orang saja. 

“Masih ada kesempatan kunjungan di hari berikutnya, yakni harus daftar lagi melalui aplikasi IKNOW karena kesempatan ini dibuka setiap hari,” ujarnya. 

Troy menyampaikan, dari OIKN dan pemangku kepentingan lainnya juga sudah memikirkan paket tur langsung ke Istana Negara. Terlebih lagi saat ini, OIKN sudah membuka akses untuk warga melihat secara langsung karya anak bangsa tersebut.

Kendati demikian, menurut Troy untuk merealisasikan itu tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar, masih diperlukan kajian lagi agar semua aman dan lancar.

"Masyarakat bisa ke IKN ini merupakan hal yang masih sangat baru, sedangkan mereka saja (pihak Whita House) butuh berapa periode, baru dibuka untuk masyarakat umum," ujar Troy.

Saat ini, OIKN masih membuka lokasi Ibu Kota masa depan Indonesia ini untuk umum dengan berbagai keterbatasan, karena secara umum IKN masih dalam tahap pembangunan.

Kondisi ini tentu berdampak dengan terbatasnya jumlah pengunjung yang bisa langsung menjelajah Kota Nusantara, tepatnya untuk sementara hanya di Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa.

"Untuk kunjungan publik pun hanya 300 orang, kami mempertimbangkan berbagai hal, salah satunya proses pembangunan yang terus berjalan agar tidak terganggu, kami juga terus melakukan evaluasi," ujarnya.

Saat ini, IKN masih berfokus pada pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), yakni merujuk pada konsep perencanaan awal pembangunan, setelah itu baru dikembangkan ke hal lain, termasuk aspek keamanan bila ke istana negara.

Baca Juga: Dato Sri Tahir: Pemerintahan Jokowi Sukses Hadapi Pandemi Covid-19

Dalam waktu dekat, agar IKN benar-benar bisa menjadi magnet wisatawan, maka hal yang akan dikembangkan adalah destinasi wisata pendukung di luar KIPP.

"Saat ini untuk lokasinya sedang dikembangkan, kita ikuti prosesnya dulu. Jika semua siap, langsung bergerak," tandasnya.