Analis kebijakan ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani mengaku optimis Indonesia menjadi sebuah negara maju dengan pendapatan rata-rata Rp10 hingga 15 juta per bulan pada 2045 mendatang.

Pernyataan Ajib menyambung apa yang sempat dikemukakan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Benarkah Jokowi Khawatir dengan Kehadiran Anies Baswedan?

Dimana Airlangga mengaku yakin Indonesia bisa menjadi salah satu negara berpenghasilan tinggi pada 2045 mendatang dengan mengandalkan sektor manufaktur sebagai penggenjot utama pendapatan perkapita Tanah Air.

“Mungkin penghasilan 10-15 juta per bulan tersebut bisa achieve, bisa tercapai ketika Indonesia sudah menuju ke arah negara maju. 2035, menuju tahun 2045 misalnya, maka hal tersebut bisa menjadi sebuah kemungkinan,” kata Ajib dalam wawancara bersama Olenka.id ditulis Senin (25/11/2024).

Kendati optimis target itu dapat direngkuh di masa mendatang, namun Ajib mengatakan hal ini butuh perjuangan berat, kesungguhan pemerintah menambal sulam segala lini perekonomian sangat dibutuhkan. 

Menjadi negara maju berpenghasilan tinggi bukan hadiah yang jatuh dari langit, untuk menuju ke sana perlu ada langkah konkret pemerintah, ada syarat yang mesti ditunaikan, salah satunya reformasi perekonomian Indonesia secara struktural yang mesti digeber dari sekarang.

“Pemerintah harus bisa mendorong efisiensi produksi, pemerintah harus bisa mendorong peningkatan produktivitas, dan pemerintah harus mendorong insentif-insentif dalam bentuk fiskal, moneter maupun regulasi yang pro dengan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya 

“Sehingga bagaimana arah ekonomi domestik Indonesia menuju ke arah negara maju tersebut, dimana salah satu indikator negara maju tersebut berbicara masalah PDB (produk domestik bruto) per kapita,” tambah Ajib.

Selain revolusi perekonomian sebagai syarat mutlak menuju negara maju berpenghasilan tinggi, langkah lain yang tak boleh tak dilakukan pemerintah adalah mendorong pertumbuhan dunia usaha. 

Menurut Ajib pemerintah harus senantiasa bersinergi dengan dunia usaha supaya tetap tumbuh subur. Sinergi kedua belah pihak dapat dilakukan lewat berbagai cara salah satunya adalah regulasi yang mempermudah dunia usaha.

Baca Juga: Prabowo Didorong Keluarkan Perppu Perampasan Aset

“Tetapi sekali lagi, dunia usaha tidak bisa bertumbuh secara alamiah. Dibutuhkan turun tangan dari pemerintah, dibutuhkan insentif dalam bentuk regulasi, maupun fiskal moneter sehingga ekonomi bisa bertumbuh ke arah sesuai dengan yang diharapkan oleh target-target dalam kerangka ekonomi makro pemerintah Indonesia kedepannya,” pungkasnya.