Setelah menamatkan pendidikan menengah, Tirto kuliah di Universitas Gadjah Mada selama dua tahun, sebelum akhirnya pindah dan melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. 

Selama menjadi mahasiswa di Jakarta, ia sudah mulai aktif bekerja sebagai Pimpinan Redaksi harian Sin Po dan majalah Pantja Warna. Sebelumnya, saat masih menjadi mahasiswa di UGM, ia juga sudah bekerja sebagai wartawan Jawa Pos.

Namun pada tahun 1959, ia diberhentikan dari posisinya di Sin Po. Kondisi ini sempat membuat keuangan keluarganya goyah, tetapi justru menjadi dorongan bagi Tirto untuk menuntaskan kuliahnya hingga lulus di Fakultas Hukum UI.

Awal Karier di Pertamina

Setelah menyelesaikan pendidikan tingginya, Tirto Utomo mencari peruntungan dengan bekerja di Perusahaan Minyak Nasional (Permina), yakni perusahaan yang menjadi cikal bakal Pertamina.

Selama berkarier di perusahaan minyak tersebut, pria keturunan Tionghoa ini menunjukkan ketekunan dan potensi yang gemilang. Hingga akhirnya, Tirto diberi kepercayaan untuk menempati posisi Deputy Head Legal and Foreign Marketing.

Dengan segudang pengalaman serta peluang besar yang nyaris membawanya menjadi calon bos Pertamina, Tirto justru mengambil keputusan berbeda. Ia memilih pensiun dini di usia 48 tahun untuk menekuni jalan sebagai pengusaha, yang kelak melahirkan salah satu produk air minum dalam kemasan paling legendaris di Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Sosok Prasetyo Hadi, Menteri Sekretaris Negara di Kabinet Merah Putih

Karier Jadi Pendiri AQUA

AQUA lahir berkat kerja sama Tirto Utomo dengan adik iparnya, Slamet Utomo. Dengan modal Rp150 juta, keduanya mendirikan pabrik pertama di Bekasi pada 1973 lewat PT Golden Mississippi. 

Pabrik seluas 7.110 meter persegi itu mempekerjakan 38 orang, dan dari sanalah mereka menggali sumur untuk produksi. Setelah lebih dari setahun merintis usaha dengan penuh kerja keras, botol pertama AQUA akhirnya resmi diluncurkan pada 1 Oktober 1974.