Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia membeberkan alasan Presiden Prabowo Subianto mengangkat Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional di Kabinet Merah Putih
Menurut Bahlil, pemerintahan Prabowo-Gibran masih sangat membutuhkan pemikiran-pemikiran Luhut, ide-ide darinya diyakini bakal membawa banyak perubahan untuk bangsa ini.
Baca Juga: Pertemuan Prabowo-Mega Tak Kunjung Terwujud, PDIP Tak Mau Paksa Diri
"Saya yakin bahwa masih dibutuhkan pikiran-pikiran besarnya," kata Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar Jakarta ditulis Selasa (22/10/2024).
Kendati memberikan alasan di balik pengangkatan Luhut. Namun Bahlil tak bersedia menjawab alasan Luhut menerima tawaran tersebut. Pasalnya dalam berbagai kesempatan Luhut sempat mengutarakan niatnya untuk pensiun dari pemerintahan, ia ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak muda.
"Kalau ditanya kenapa masuk nanti tolong kami tidak bisa menjawab karena itu alasannya alasan senior kami Pak Luhut," ujar Bahlil.
Sebagaimana diketahui, Prabowo Subianto, mengangkat Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional, di Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
Pelantikan Ketua Dewan Ekonomi Nasional berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 139/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Ketua Dewan Ekonomi Nasional ditetapkan pada 20 Oktober 2024.
Dia menjelaskan, perannya dalam memimpin Dewan Ekonomi Nasional adalah, untuk membantu peran pemerintah mendigitalisasi sistem perekonomian nasional agar menjadi lebih efisien.
"Bapak Presiden Prabowo meminta membantu untuk tata kelola kita lebih baik, karena tata kelola itu dengan digitalisasi saya kira itu bisa membuat kita lebih efisien," kata Luhut
Baca Juga: Harapan Besar Ganjar pada Presiden Prabowo Subianto
Dia berharap, kehadiran Dewan Ekonomi Nasional dalam komposisi kabinet pemerintahan sekarang dapat menopang Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara (Simbara) Kementerian/Lembaga.
"Jadi, soft of revenue kita seperti e-catalog, Simbara, Simbara nikel Simbara untuk kelapa sawit dan juga government technology itu menjadi target Presiden Prabowo," katanya.