Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah mengeklaim pihaknya tak pernah memaksakan pertemuan Ketua Umum mereka Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto
Said bilang di internal partainya sama sekali tak ada paksaan untuk mempertemukan kedua tokoh itu sesegera mungkin. Justru yang mekasa pertemuan tersebut kata dia adalah media massa.
Baca Juga: PDIP Tetap Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran: Bandun Indonesia Tak Bisa Sendirian
"Kalau pertemuan dipaksa-paksa, ini kan yang maksa media ini. Dari internal enggak ada, dari luar enggak ada," kata Said ditulis Selasa (22/10/2024).
Adapun wacana pertemuan Mega-Prabowo sudah lama mengemuka, isu itu menggelinding liar dalam satu dua bulan terakhir ini.
Pihak PDIP dan Gerindra di berbagai kesempatan telah mengatakan mereka telah sepakat untuk menggelar pertemuan itu, hanya saja kedua belah pihak belum menemukan waktu yang pas.
Mulanya pertemuan itu disebut-sebut bakal digelar sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden, namun hingga pelantikan kemarin, pertemuan itu tak pernah terwujud. Bahkan pada momen pelantikan itu Megawati absen karena alasan sedang sakit.
"Media tiap hari ditanya kapan ada pertemuan, lah yang penting hubungannya baik dan sebagainya. Nanti kalau ngomong ada pertemuan, tiba-tiba muncul pertanyaan 'Kira-kira dapat kursi-nya berapa?' Jadi enggak kelar-kelar," tegas Said.
Sejauh ini PDIP masih belum mengetahui secara jelas jadi tidaknya pertemuan tersebut. Sekalipun agenda itu diwujudkan Said memastikan kedua tokoh tak bakal membahas masalah kabinet. Sebab Prabowo sudah merampungkan kabinet Merah Putih di pemerintahannya.
Baca Juga: Prabowo-Megawati Tak Bahas Jatah Menteri, PDIP Batal Masuk Kabinet?
"Enggak ada (pembahasan kabinet) sahabat baik berdua kok," tuntasnya.