Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat ini dihadapkan pada beberapa pilihan partai politik yang dapat ia jadaikan sebagai rumah baru untuk melanjutkan karier politiknya. Saat ini Jokowi menjadi tokoh non parpol pasca dipecat PDI Perjuangan karena ketidakselarasan pandangan politik dengan partai banteng tersebut.
Sejauh ini sudah ada dua parpol besar yang telah menyatakan sikapnya secara terbuka untuk menampung Jokowi, keduanya adalah Gerindra dan Golkar.
Gerindra Terbuka, tapi Ogah Maksa Jokowi
Sikap Partai Gerindra yang siap memberi tempat kepada Jokowi dikonfirmasi langsung oleh ketua umum partai sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Prabowo usai menjamu Jokowi di kediamannya di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan Jumat (6/12/2024) malam.
Prabowo mengatakan,partai politik yang ia besut membuka pintu selebar-lebarnya untuk Jokowi, namun pilihannya tetap dikembalikan kepada yang bersangkutan, Gerindra tak mau memaksa Jokowi.
Baca Juga: Krisis Kepercayaan Jadi Pemicu Rendahnya Partisipasi Pilkada Serentak 2024
"Oh kalau Gerindra terbuka, tapi tentunya kami enggak bisa maksa beliau masuk," kata Prabowo.
Sementara itu Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Gerindra memang terbuka untuk menampung Jokowi, namun pihaknya belum membicarakan hal ini lebih lanjut sehingga Gerindra sendiri belum mempersiapkan posisi khusus untuk Jokowi di internal partai politik berlambang Garuda Merah itu.
“Sementara kami belum siapkan apa-apa karena kami belum tahu rencana Pak Jokowi,” kata Dasco.
“Tetapi, kan enggak tahu apa Pak Jokowi mau masuk Gerindra atau punya rencana lain,” tambahnya.
Golkar Persilakan Jokowi Bergabung
Sebelum Gerindra menyatakan sikap siap menampung Jokowi, Golkar sudah terlebih dahulu mengutarakan hal ini lewat Wakil Ketua Umumnya Idrus Marham. Dia mengatakan, pihaknya dengan senang hati siap menerima Jokowi untuk menjadi bagian dari partai politik berlambang pohon Beringin itu.
Idrus mengatakan, Golkar adalah partai rakyat yang siap menerima siapapun. Golkar bukan partai yang dikuasai oleh kelompok atau keluarga tertentu.
"Jadi persoalannya bukan ajak mengajak, tetapi kita akan menyampaikan bahwa sikap, karakter Golkar sebagai sebuah partai terbuka, Golkar ini partai rakyat, bukan milik keluarga dan tidak ada pemegang saham terbesar," kata Idrus.
Baca Juga: Catat! Jokowi dan Keluarga Bukan Lagi Bagian PDIP
Idrus kembali menegaskan, lantaran Golkar adalah partai rakyat dan siap menerima siapapun, namun bagi mereka yang ingin bergabung dengan Golkar mesti punya niat dan semangat yang sama yakni, sama-sama berjuang untuk rakyat dan untuk Golkar itu sendiri.
"Kalau kita lihat dalam perspektif dunia usaha, ini adalah go public, siapa saja mau masuk silakan, yang penting sama-sama punya niat, motivasi membesarkan Golkar, itu aja, Ndak masalah," sambungnya.