Tak dipungkiri, artificial intelligence (AI) sudah menjadi bagian dalam kehidupan banyak orang, terutama di kalangan generasi Z atau Gen Z. Bahkan, Gen Z saat ini semakin mengandalkan AI untuk mendapatkan rekomendasi tentang perawatan kulit wajah dan produk skincare yang sesuai dengan jenis kulit mereka. Bahkan, mereka telah beralih ke AI generatif untuk mendapatkan saran yang cepat dan instan tentang apa yang harus dilakukan saat kulit wajah mereka bermasalah. 

Kondisi ini sebenarnya sudah terprediksi karena Gen Z termasuk dalam generasi digital native, yang lahir dan dibesarkan di era digital serta terbiasa menggunakan teknologi sejak usia dini. Mereka menggunakan internet untuk sebagian besar aktivitasnya sehari-hari, dari hal-hal besar sampai ke hal-hal kecil. Selain itu, mereka juga dikenal sebagai generasi dengan karakteristik berupa kesadaran sosial, kepedulian terhadap lingkungan, dan kepedulian terhadap kesejahteraan diri yang tinggi.  

Baca Juga: Tren Industri Kecantikan: Tetap Tumbuh Meski Terus Berubah

Memasarkan Produk untuk Gen Z

Gen Z dan AI merupakan pasangan yang sempurna; keduanya saling melengkapi dengan cara-cara yang inovatif. Memanfaatkan AI merupakan strategi pemasaran yang tepat untuk menjangkau Gen Z karena AI menyediakan masukan berbasis data, memprediksi perilaku konsumen dan meningkatkan engagement mereka lewat pemberian rekomendasi, dan chatbot yang dipersonalisasi. Kemampuan ini sesuai dengan preferensi Gen Z yang mengutamakan pemanfaatan teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Fitur virtual try-on (VTO) yang didukung teknologi AI masih menjadi game-changer dalam strategi marketing untuk Gen Z. VTO memberdayakan konsumen Gen Z untuk dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi, sehingga mengurangi keraguan dan ketidakpastian saat berbelanja. Penggunaan VTO di semua platform, baik di website, ponsel dan tablet, serta di toko fisik akan membantu konsumen mendapatkan akses ke fitur ini di mana pun dan meningkatkan kenyamanan saat memilih produk.