Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengaku sepakat dengan pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) terkait seorang pemimpin.

Ganjar mengaku sepakat bila seorang pemimpin harus kedepankan sikap sabar ketimbang memperlihatkan sisi emosional dalam mengahadapi suatu masalah.

Baca Juga: Jusuf Kalla: Pemimpin Itu Jangan Emosional

"Iya, pasti emosinya mesti dijaga; karena kalau pertunjukannya adalah kemarahan, emosi, pasti ada beberapa yang tidak suka," katanya, kepada wartawan, Kamis (11/1/2024).

Lebih lanjut, ia menegaskan kepada calon pemimpin harus kedepankan sisi edukatif. 

Adapun, dalam debat ketiga Capres Pemilu 2024, di Istora Senayan, Minggu pekan lalu, Ganjar mengaku dirinya banyak menampilkan data agar masyarakat dapat melihat capaian target dan performa pertahanan Tanah Air.

Baca Juga: Cerita Megawati Sebelum Partainya Mengusung Ganjar-Mahfud

Bahkan, Ganjar juga menyoroti mengenai data yang tidak bisa ditampilkan saat debat lantaran keterbatasan waktu.

Menurutnya, tetapi seorang pemimpin dapat berbicara secara kualitatif. "Oke, secara kuantitatif tidak bisa, maka setidaknya pemimpin itu bicara kualitatifnya apa," ujarnya.

Sementara sebelumnya, JK menegaskan jika seorang pemimpin harus mempunyai pemikiran dan gagasan yang tenang, serta dilarang untuk emosional.

Bukan tanpa alasan, menurutnya, kepemimpinan yang tenang demi memajukan bangsa yang mempunyai banyak persoalan.

"Pemimpin harus tenang, harus mempunyai pemikiran dan gagasan, jangan emosional, karena persoalan bangsa ini banyak,” bebernya, dalam Konsolidasi Kader dan Relawan AMIN (Anies-Muhaimin) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).

"Kalau tidak tenang punya pikiran, harus mengambil keputusan yang baik tentu pemimpin itu jangan emosional,” tambah dia.