Ayah dari Wenzel, Axel, dan Farell Sutantio ini pun berbagi bahwa ia sudah mempersiapkan proses alih generasi sejak dini.

“Dan itu saya melakukannya cukup early in my young age sebetulnya. Saya umur 60 sekian sudah berpikir untuk mundur. Bukan mundur teratur, tapi mundur untuk diposisi mengawasi anak-anak dan dilepas,” tuturnya.

Keputusan tersebut terbukti tepat. Kini, generasi kedua keluarga Sutantio berhasil membawa Cimory Group ke tahap pertumbuhan yang lebih besar dan berkelanjutan.

“Investasi terbaik yang pernah saya lakukan bukanlah pada perusahaan Cimory Group, melainkan pada pendidikan dan pengembangan anak-anak,” tegasnya.

Pria lulusan University of Berlin ini pun lantas mengenang bagaimana anak-anaknya sering berseloroh tentang perjalanan bisnis keluarga mereka.

“Anak-anak saya sering bergurau, katanya investasi papa yang paling berhasil itu ya di anak-anak,” bebernya sambil tersenyum.

Terakhir, Bambang pun mengakui bahwa kebahagiaan terbesarnya bukan lagi ketika melihat Cimory Group berkembang pesat, melainkan saat menyaksikan anak-anaknya mampu mengambil tongkat estafet kepemimpinan dengan percaya diri.

“Karena saya akhirnya bisa mundur, dan mereka bisa maju membesarkan perusahaan yang kita rintis,” pungkasnya penuh rasa syukur.

Baca Juga: Tentang Cimory dan Peran Perempuan di Dunia Industri Profesional