Partai Demokrat melalui Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP, Herzaky Mahendra Putra buka suara terkait tudingan yang menyebut partainya memainkan isu dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Dengan tegas, anak buah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini pun langsung menyebut hal tersebut sebagai fitnah yang ingin memecah belah.
Baca Juga: Putra SBY Diprediksi Jadi Presiden 2029-2034
Baca Juga: Jokowi Diperiksa Polres Solo
"Istilah ‘partai biru’ yang diarahkan kepada Partai Demokrat merupakan upaya insinuatif yang mencemarkan nama baik kami," tegasnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/7/2025).
Lanjutnya, ia menegaskan jika Roy Suryo yang turut mengomentari soal dugaan ijazah palsu milik Jokowi, ia menegaskan jika Roy Suryo bukan lagi kader Demokrat dan sudah mengundurkan diri sejak 2019 lalu.
"Penting untuk ditegaskan bahwa pendapat Roy Suryo bukan representasi Demokrat. Ia telah meninggalkan partai sejak lama," tegasnya.
Karena itu, ia menegaskan jika keharmonisan yang terjalin antara keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarga Jokowi tidak seharusnya dijadikan bahan provokasi.
"Putra sulung Pak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjadi Wapres RI, serta Kaesang Pangarep selaku Ketum PSI, bahkan menghadiri Kongres V Demokrat yang dipimpin Mas AHY. Sebaliknya, Demokrat juga mengirimkan utusan ke Kongres PSI," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga menyatakan jika Wapres Gibran secara langsung menjenguk SBY saat dirawat di RSPAD.
Menurutnya, hal ini memperkuat bukti relasi hangat antar dua keluarga besar tersebut.
Lebih lanjut, Demokrat menyesalkan adanya pihak-pihak yang mencoba mengadu domba antara Jokowi dan SBY melalui isu sensasional ini. "Tindakan seperti ini tidak etis, merusak ruang publik, dan mencederai semangat demokrasi yang sehat," tukasnya.