Erick Thohir menjadi salah satu menteri yang kembali terpilih sebagai Menteri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kembali mengemban tugas sebagai seorang menteri, Erick Thohir rupanya tidak pernah bercita-cita menduduki jabatan tersebut.

Diakui Erick, ia sebenarnya lebih senang dengan kariernya sebagai seorang pengusaha. Di awal kariernya, putra dari Mochamad Teddy Thohir tersebut adalah pendiri Mahaka Group, perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment. 

“Saya demi Allah tidak pernah cita-cita jadi menteri. Saya senang jadi pengusaha. Tapi garis tangan nggak ada yang tahu,” ujar Erick Thohir seperti Olenka kutip, Selasa (21/1/2025).

Sedang menikmati kariernya sebagai pengusaha yang mengakuisisi klub sepak bola asal Italia, Inter Milan dan dipercaya sebagai presiden klub hingga 2018, Erick Thohir saat itu ditugaskan menjadi ketua panitia penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.

Baca Juga: Pesan Erick Thohir kepada Generasi Muda: Terus Belajar dan Tingkatkan Kapabilitas Diri

Namun menurut Erick, hal itulah yang mengubah garis takdirnya.  Setelah sukses menjadi ketua panitia perhelatan Asian Games, Erick kembali ditunjuk sebagai ketua tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin. Hingga akhirnya membawanya ditunjuk sebagai Menteri BUMN era pemerintahan Presiden Jokowi dan juga mengemban tugas sebagai Ketua PSSI. 

“Lagi enak-enaknya di Inter Milan, diminta jadi ketua Asian Games. Itu yang merubah garis tangan saya. Dari Asian Games, kesedot, menjadi public service,” tutur Erick Thohir.

Diceritakan Erick, mendiang sang ayah dulu kerap kali menjelaskan kepadanya perihal konsep pemerataan dalam ekonomi dengan menganalogikannya seperti membuat kopi. 

Kata Erick, sang ayah mengibaratkan kopi, gula, dan air panas sebagai elemen yang perlu dicampur secara merata agar menghasilkan rasa yang nikmat. Hal ini disamakan dengan ekonomi, di mana uang harus berputar secara merata di seluruh lapisan masyarakat agar manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak.

Baca Juga: Erick Thohir: Kalau Ayah Saya Menyerah Miskin, Tidak Akan Ada Saya dan Boy Thohir

Sebagai Menteri BUMN, Erick merasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan pemerataan tersebut terjadi secara berkesinambungan, sehingga ekonomi dapat berjalan dengan baik seperti secangkir kopi yang diaduk dengan sempurna.

“Itu yang saya rasakan jadi menteri BUMN, ketika saya punya power memberikan tadi pemerataan yang berkesinambungan," imbuhnya.