Imperva Inc., perusahaan cyber security, meluncurkan Scrubbing Center keduanya di Jakarta, Indonesia pada Selasa lalu. Scrubbing center kedua ini menjawab kebutuhan lembaga pemerintah maupun perusahaan yang  menangani beban-beban kerja kritikal, seperti perusahaan keuangan, sekaligus juga para pelaku usaha.

Ho Fei Wen, Regional Sales Director Imperva Inc., menjelaskan bahwa serangan siber saat ini tak terhindarkan, bahkan pencurian data pribadi masih menjadi tren kejahatan siber tahun ini. Data Badan Siber Sandi Negara (BSSN) menunjukkan, di sepanjang tahun 2023 telah terjadi anomali 403 juta trafik yang mengarah ke serangan siber ke Indonesia, terlebih pada kondisi pertumbuhan bisnis di Indonesia yang tetap tumbuh di tahun 2024.

Baca Juga: Dukung Upaya Perlindungan Digital, Hypernet Technologies Tingkatkan Fokus Keamanan Siber

"Pertumbuhan bisnis yang positif telah menimbulkan tantangan tersendiri bagi para pelaku industri untuk memperkuat keamanan sistem informasi mereka. Selain itu, sebelumnya pada tahun 2022, BSSN mencatat bahwa Indonesia banyak mengalami serangan siber yang kompleks," ujarnya, dikutip Kamis (25/4/2024).

Dia menjelaskan, Malware hingga MylotBot menjadi ancaman yang dominan di Indonesia selama 2022 sehingga menyebabkan peningkatan kebocoran data. Untuk itu, Ho Fei Wen menegaskan, Imperva memberikan solusi untuk meningkatkan kinerja bisnis di Indonesia sekaligus memastikan layanan keamanan yang kuat bagi organisasi ataupun perusahaan melalui Point of Presence (PoPs) yang strategis lewat Scrubbing Center kedua.

"Imperva menawarkan jaminan keandalan yang tinggi dan dilengkapi dengan sistem redudansi dan mekanisme failover untuk memastikan ketahanan layanan yang berkelanjutan, terutama dalam serangan-serangan DDoS," katanya.

Selain keamanan, ada beberapa manfaat lainnya dari scrubbing center kedua milik Imperva ini, termasuk berkurangnya latensi karena lokasinya yang strategis; uptime serta performa yang lebih tinggi; dan peningkatan skalabilitas untuk menjawab permintaan bisnis yang terus bertumbuh. Pendirian Scrubbing Center kedua menjadi bukti nyata komitmen Imperva dalam membangun keamanan siber yang andal untuk mendorong pertumbuhan bisnis di Indonesia makin baik.

Erwin Urip, Presiden Direktur Blue Power Technology (BPT), anak perusahaan CTI Group, menjelaskan, "Sebagai mitra solusi IT dan distributor resmi Imperva, Blue Power Technology (BPT) berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi teknologi dan informasi yang andal, khususnya pada sistem security untuk Indonesia. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Indonesia No. 82 tahun 2012 yang dalam salah satu pasalnya menjelaskan bahwa penyedia jasa sistem elektronik harus memiliki kompetensi di bidang IT."

Erwin menambahkan, didirikannya Scrubbing Center kedua oleh Imperva dapat mendukung upaya pemerintah khususnya dalam menjalankan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang efektif berlaku pada bulan Oktober 2024 mendatang.

"Kami berharap, ditambahnya Scrubbing Center oleh Imperva di Indonesia dapat memaksimalkan upaya pemerintah dan perusahaan dalam melindungi sistem informasi dan data diri dari serangan siber yang kian canggih dan tak terhindarkan," tutup Erwin.