Dalam kesempatan yang sama, Staff Corporate Development BGA Muhammad Kalili menjelaskan, program yang diselenggarakan hingga akhir tahun 2025 ini akan berfokus pada empat hal.
Pertama dalam rekayasa metabolit yang berfokus mengembangkan biosintesis minyak sawit melalui manipulasi metabolit. Lalu, penelitian polinasi mengenai studi tentang serangga polinator dan aplikasi artificial pollination untuk meningkatkan fruit set atau tatanan buah.
Lebih lanjut, program ini juga akan memfokuskan penelitian pada bidang aplikasi inovatif booster atau mikroba bermanfaat untuk meningkatkan rasio antara minyak dan mesokarp basah pada buah kelapa sawit. Fokus terakhir pada implementasi digitalisasi mekatronika dan otomasi untuk mendukung aplikasi skala besar.
Baca Juga: Masa Depan Industri Sawit: Tantangan dan Strategi Menuju Keberlanjutan
“Meski banyak potensi riset di industri kelapa sawit, tahun ini kami fokus pada empat topik utama tersebut,” tutur Kalili.
Sosialisasi program Open Innovation BGA 2025 diharapkan dapat meningkatkan motivasi dosen maupun mahasiswa ITS untuk terus berpartisipasi dalam mengembangkan inovasi riset kelapa sawit.
Untuk mengetahui informasi detail terkait program tersebut, DRPM ITS telah mencantumkan rincian program tersebut pada laman www.its.ac.id/drpm/. (*)