Desakan menaikkan status bencana alam Sumatra Barat, Sumatera Utara dan Aceh menjadi bencana nasional masih terus berdatangan dari berbagai pihak, bencana alam yang telah menewaskan ratusan orang itu dinilai mesti ditangani langsung pemerintah pusat, bahkan sejumlah kepala daerah di Aceh mengaku sudah tak sanggup menghadapi bencana itu sendirian. Namun hingga kini pemerintah pusat masih belum menaikan status bencana tersebut.
Terkait hal itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Ahmad Muzani mengatakan, untuk menaikkan status bencana nasional, pemerintah pusat jelas punya hitung-hitungan dan kalkulasi sendiri. Itu artinya status bencana nasional tak serta merta dilakukan.
Baca Juga: Efek Domino Banjir Sumatra, Tumpukan Gelondongan Kayu di Pantai Padang Panjang Rusak Ekosistem Laut
Adapun penentuan status bencana nasional sendiri telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Sejauh ini pemerintah baru tiga kali menetapkan status bencana nasional, yakni gempa dan tsunami di Pulau Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1992, Tsunami Aceh pada 2004 dan Covid-19 pada 2020.
“Pemerintah punya hitung-hitungan, pemerintah punya kalkulasi tentang apakah bencana ini mau ditingkatkan menjadi status bencana nasional atau tidak,” kata Muzani dilansir Jumat (5/12/2025).
Muzani mengatakan, sejauh ini bencana Sumatera telah tertangani dengan baik, pemerintah pusat juga sudah menggelontorkan bantuan sejak hari pertama bencana itu terjadi.
“Kondisinya makin tertangani dengan baik. Memang hubungan antardesa ke antarkecamatan, antarkabupaten beberapa tempat terputus, tetapi hubungan yang terputus itu mulai ada connecting,” katanya.
Dipertegas mengenai alasan pemerintah yang belum menaikkan status bencana tersebut, Muzani menegaskan bahwa kewenangan berada pada pemerintah dan Presiden Prabowo Subianto.
“Ya tentu saja Presiden, pemerintah dalam hal ini punya hitung-hitungan dan kalkulasi sendiri,” tegasnya.
Baca Juga: Titiek Soeharto Geram Lihat Penampakan Truk Pengangkut Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatra
Ia menambahkan, perbaikan kondisi lapangan menjadi pertimbangan dalam menentukan langkah selanjutnya.
“Saya kira karena kondisinya juga sudah mulai terang. Listrik, BBM, bantuan-bantuan juga sudah mulai, meskipun masih ada kekurangan-kekurangan,” tandasnya.