dr. Tirta juga menyinggung kebiasaan para konglomerat yang berpakaian santai dengan kaos oblong dan celana pendek. Menurutnya, hal itu sah-sah saja karena mereka sudah memiliki status dan kekayaan mapan.
Namun, bagi kita yang belum berada di posisi tersebut, menjaga penampilan adalah salah satu cara paling mudah untuk dihargai dan diterima di lingkungan sosial maupun profesional.
“Pahami itu dan gak boleh marah. Kenapa? Karena kita belum jadi nasabah prioritas. Kalau Anda sudah kaya raya, saldonya sudah sembilan digit, baru Anda boleh pakai celana pendek,” tutur dia.
Terakhir, dr. Tirta berharap generasi muda dapat berpenampilan sesuai situasi dan lawan bicara, karena penampilan adalah bentuk komunikasi awal yang tak terucapkan.
Ia pun menekankan pentingnya menyesuaikan diri, terutama saat berada di lingkungan formal atau ketika berhadapan dengan atasan, agar kita dihargai dan diperlakukan dengan baik.
“Kalau sudah kaya, boleh (berpenampilan cuek). Kalau masih mediocre, (harus) rapi. Itu kok jahat dok? That is the bitter truth,” tandasnya.
Baca Juga: Kata dr. Tirta tentang Tipe Pegawai Lone Wolf: Pinter tapi Gak Bisa Kerja Sama, Itu Dangerous!