Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Kurniawan Lukminto (IKL) membantah tudingan yang menyebut dirinya penyelewengan dan penyalahgunaan kredit yang menyebabkan perusahaan tekstil terbesar di Indonesia itu gulung tikar.
Dia mengeklaim semua kredit dan pinjaman perusahaan ia manfaatkan sebaik-baiknya untuk operasional perusahaan, tak ada dana sepeserpun yang ia salahgunakan apalagi masuk kantong pribadi.
Baca Juga: Kemana Larinya Kredit Bank DKI dan BJB di Tangan Bos Sritex?
“Setahu saya sebagai adik dari mantan Dirut Sritex, Iwan Setiawan, tidak ada penggunaan dana untuk kepentingan pribadi. Kredit itu murni untuk operasional,” kata Iwan Kurniawan Lukminto usai menjalani pemeriksaan di Kejagung, Jakarta dilansir Selasa (24/5/2025).
Adapun Iwan Kurniawan Lukminto kembali diperiksa Kejagung pada Senin (23/5/2025). Ini merupakan pemeriksaan keempat bagi Iwan dalam kasus yang tengah disidik Kejagung terkait dugaan penyimpangan kredit di tubuh Sritex. Dalam pemeriksaan kali ini, Iwan menyebut dirinya dicecar sekitar 24 hingga 25 pertanyaan.
“Pertanyaan masih seputar operasional dan bagaimana manajemen selama saya pimpin,” jelasnya.
Selain menjawab pertanyaan penyidik, Iwan juga menyampaikan dirinya telah menyerahkan sejumlah dokumen tambahan terkait pencairan dan penggunaan kredit.
Saat ditanya mengenai kemungkinan pemeriksaan lanjutan, Iwan menyatakan saat ini belum ada jadwal resmi. Namun, dia membuka peluang jika sewaktu-waktu diperlukan untuk kembali memberikan keterangan.
“Masih ada beberapa kekurangan dokumen yang mereka minta. Kami akan segera lengkapi dan kirimkan,” ungkapnya.
Kasus ini mencuat setelah diduga terjadi penyimpangan penggunaan kredit perbankan yang diterima Sritex. Penyelidikan tengah difokuskan pada aliran dana, serta dugaan adanya penggunaan dana kredit untuk kepentingan di luar operasional perusahaan.
Baca Juga: Bank DKI Hormati Proses Hukum Terkait Kredit PT Sritex
Kejagung masih mendalami sejumlah aspek dalam kasus ini, termasuk keterlibatan berbagai pihak di lingkup internal manajemen Sritex.