Pada tahun 2024 lalu, segmen pasar semen kemasan di Indonesia mengalami penurunan sebesar 3% secara tahunan (year-on-year) yang disebabkan oleh melemahnya permintaan pasar disaat meningkatnya kapasitas produksi pabrik semen di Indonesia. Meskipun begitu, SCG melalui anak perusahaannya-SCG Distribution and Retail Indonesia-berhasil mencatat pertumbuhan penjualan produk green cement atau semen hijau kemasan.
Permintaan terhadap produk ramah lingkungan memang mengalami pertumbuhan. Menurut riset dari Snapcart, 84% masyarakat Indonesia telah menggunakan atau mengonsumsi produk yang berkelanjutan untuk ikut berkontribusi dalam melindungi lingkungan. Di bawah unit bisnis SCG Distribution and Retail Indonesia melalui PT Kokoh Inti Arebama Tbk, sejak tahun 2022, perusahaan telah meluncurkan berbagai inovasi semen yang diproduksi dengan proses yang lebih ramah lingkungan. Bahkan, produk yang dihasilkan telah memperoleh sertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia (GPCI).
Baca Juga: SCG Resmikan Batching Plant Terbaru di Bali
"Sejalan dengan visi perusahaan, kami bertekad menjadi pemimpin dalam distribusi produk bahan bangunan berkualitas di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada tahun 2025, kami akan makin fokus dalam menghadirkan material bangunan yang tidak hanya unggul dalam kualitas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sebagai wujud komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan," ujar Country Director SCG di Indonesia, Warit Jintanawan, dikutip Senin (10/3/2025).
SCG menargetkan ekspansi bisnis dan menghadirkan lebih banyak pilihan semen hijau pada tahun 2025 untuk mendorong pertumbuhan penjualan semen SCG secara keseluruhan. Perusahaan menargetkan peningkatan penjualan secara tahunan (year-on-year), termasuk dengan produk semen ramah lingkungan. Hingga saat ini, SCG telah menghadirkan dua produk semen yang ramah lingkungan, yakni:
- SCG Semen Portland Komposit: Diproduksi oleh PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, semen berstandar SNI 7064-2014 dan SNI 7064-2022 yang dapat digunakan untuk pemasangan batu bata, plesteran, acian, serta aplikasi beton. Semen SCG menerima sertifikasi Green Label terbaru dengan predikat Emas dengan skor sebesar 95.8%;
- Bezt Eco-Friendly Cement: Proses manufaktur semen ini memanfaatkan energi alternatif dan bahan baku daur ulang dengan mengoptimalkan teknologi Alternative Fuel and Alternative Raw Material (AF/AR). Produk ini diklaim berhasil mengurangi emisi CO₂ hingga 50 kg per ton semen dengan pengurangan total emisi CO₂ 300.000 ton atau setara dengan penanaman 600.000 pohon. Produk ini memperoleh skor 95% sertifikasi Green Label serta skor Strength Factor SNI lebih tinggi 29%, skor tersebut 7% lebih unggul dari produk dengan harga serupa.
Distribution Director SCG Distribution & Retail Indonesia, Thichet Srisuriyon, menyampaikan, "Berdasarkan hasil survei internal, 8 dari 10 konsumen menyatakan kesediaannya untuk merekomendasikan Semen SCG berkat keberagaman produk semen kami yang terbukti ramah lingkungan. Penyediaan berbagai pilihan material bangunan berkelanjutan ini sejalan dengan visi kami untuk menghadirkan solusi konstruksi yang inovatif dan eco-friendly."
Selain produk semen, SCG juga menghadirkan produk berkelanjutan kepada konsumen Indonesia. Produk-produk tersebut adalah SCG Smartblock, SCG Mortar, dan SCG Jacking Pipe yang berhasil meraih sertifikasi Green Label. Selain itu, SCG juga memiliki berbagai produk bahan bangunan yang telah mendapatkan sertifikasi SCG Green Choice, sebuah sertifikasi internal perusahaan pada skala global yang memberikan pengakuan terhadap produk yang telah memenuhi standar ISO 14021 sebagai produk yang terbukti ramah lingkungan. Produk-produk tersebut adalah Jayamix Low Heat Concrete, Jayamix Synthetic Fiber Concrete, dan Jayamix Marine Concrete.