Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) perlahan mulai melakukan pembenahan setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengancam bakal membekukan instansi tersebut serta merumahkan seluruh karyawannya apabila tak ada perbaikan kinerja. Bagi Purbaya DJBC selama ini sangat bobrok.
Pembenahan pertama yang kini sedang dilakukan DJBC adalah transparansi pelayanan, hal ini dilakukan lewat peluncuran website baru www.beacukai.go.id. Peluncuran website itu merupakan bagian dari transformasi digital layanan kepabeanan dan cukai.
Baca Juga: Kinerja Menteri Purbaya Disanjung Dato Sri Tahir
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto mengatakan, pembaruan website ini menghadirkan pengalaman digital yang lebih cepat, ringan, dan responsif untuk pelayanan publik yang semakin baik.
"Kami ingin memastikan informasi dan layanan kepabeanan serta cukai dapat diakses publik dengan lebih mudah dan terpercaya,” ujarnya dalam media briefing di kantor DJBC, dilansir Kamis (11/12/2025).
Nirwala mengamini pembaruan laman Bea Cukai ini juga menjadi bagian dari langkah awal berbenahnya Bea Cukai usai mendapat peringatan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.
Menkeu Purbaya sebelumnya melontarkan ultimatum keras kepada DJBC karena banyak ditemui praktik penyimpangan di lapangan seperti undervoicing yang merugikan negara. Ia menegaskan, jika dalam satu tahun perbaikan internal tidak menunjukkan hasil, seluruh pegawai Bea Cukai berpotensi dirumahkan.
"Bisa dikatakan seperti itu, jadi kami mengubah wajah yang baru. Dan kami dukung karena peringatan dari Pak Purbaya itu merupakan tantangan dan cambuk bagi kami untuk menjadi lebih baik," imbuh Nirwala.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa seluruh fitur pada website baru Bea Cukai ini didesain ulang secara menyeluruh agar lebih mobile-friendly dan sesuai dengan perilaku pengguna yang kini dominan mengakses informasi melalui perangkat seluler.
Menurutnya, integrasi berbagai layanan kepabeanan dan cukai dalam satu portal dapat memudahkan publik dalam menavigasi kebutuhan mereka, mulai dari informasi regulasi, prosedur pelayanan, fasilitas kepabeanan, hingga kanal komunikasi dan pengaduan masyarakat.
"Akses layanan kepabeanan dan cukai kini lebih praktis, cepat, dan mobile-friendly. Semua layanan resmi Bea Cukai dalam satu portal digital," kata Nirwala.
Selain perbaikan tampilan antarmuka, struktur konten pada website juga diperkuat dengan penerapan search engine optimization (SEO) agar informasi Bea Cukai lebih mudah ditemukan melalui mesin pencari.
"Melalui penguatan komunikasi publik dan layanan digital di website ini, kami ingin menghadirkan pengalaman yang transparan, adaptif, dan solutif bagi seluruh pengguna jasa," pungkas Nirwala.