Pemerintahan Prabowo Subianto tengah mengebut program makan bergizi gratis bagi seluruh anak Indonesia dan ibu hamil, program itu resmi berlaku pada Januari 2025 mendatang, saat ini program itu tengah diuji coba di sejumlah sekolah di berbagai daerah. 

Program ini disinyalir menelan angkos hingga Rp400 triliun, yang membuat pemerintah tak bisa hanya mengandalkan satu sumber anggaran saja yakni dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), untuk itu pemerintah menggandeng sejumlah perusahaan baik perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyukseskan program tersebut. 

Baca Juga: Prabowo Bangga Jadi Anak Guru

"Saya ingin sampaikan, ketika program ini dilaksanakan diperlukan dukungan besar semua pihak,” kata  Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana dilansir Olenka.id Jumat (29/11/2024).

Perusahaan BUMN 

Program makan bergizi gratis mendapat dukungan penuh dari sejumlah perusahaan milik negara. Sejauh ini sebanyak delapan perusahaan pelat merah sudah bersedia ikut menyukseskan program tersebut.

Delapan BUMN yang terlibat dalam program ini yakni: BRI, BNI, Mandiri, Telkomsel, PLN, PGN, ID Survey, dan Pupuk Indonesia.

Adapun ke delapan perusahaan BUMN ini nantinya diberikan tugas khusus, BRI, BNI dan Mandiri ditugaskan menyiapkan skema pinjaman bagi supplier satuan pelayanan gizi guna memastikan pasokan bahan baku makanan bergizi. 

Kemudian Telkomsel ditugaskan menyiapkan ekosistem digital pelayanan gizi seperti Peduli Lindungi pada saat pandemi Covid-19. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan transparansi. 

PLN menyiapkan infrastruktur listrik untuk sumber energi bagi satuan pelayanan gizi hingga ke desa-desa guna mendukung pelayanan gizi, sementara itu PGN menyiapkan infrastruktur jaringan gas di perkotaan untuk sumber energi satuan pelayanan gizi guna memfasilitasi proses memasak makanan bergizi

ID Survey, ditugaskan mendukung sertifikasi halal dan sertifikasi standar dapur untuk satuan pelayanan gizi, dan Pupuk Indonesia melakukan kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional dalam ekosistem Makmur, khususnya untuk offtaker, guna memperluas jangkauan dan efektivitas program.

Industri Peternakan Sapi

Salah satu faktor penentu sukses tidaknya program makan bergizi adalah ketersediaan pasokan susu dan daging segar, untuk itu pemerintah mau tak mau mesti menggandeng perusahaan peternakan sapi. 

Pemerintah mengeklaim saat ini sekitar 140 perusahaan peternakan sapi telah menyatakan kesiapan untuk terlibat langsung dalam program ini. Perusahan yang berasal dari dalam dan luar negeri itu telah menyatakan keinginannya untuk berinvestasi. 

Baca Juga: RIDO Disalip Pramono-Rano Karena Kehabisan Bensin, KIM Plus Siap Tancap Gas di Putaran Kedua

Hal ini telah dikonfirmasi Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, namun ia tak menyebutkan secara terperinci perusahaan peternakan sapi yang terlibat dalam program ini.  

“(Industri) sapi perahnya 55, kalau yang sapi pedagingnya ada berapa, tadi saya lihat sudah lebih dari 60 itu. Sekitar 77-an. Jadi kalau ditotal mungkin sudah lebih dari 140 perusahaan ya,” Sudaryono

Meski nama-nama perusahaan peternak sapi itu belum dibeberkan ke publik, tetapi salah satu Emiten peternakan  yakni PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) sudah dari jauh-jauh hari telah menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam program ini. 

Perusahaan ini siap mendatangkan sapi-sapi berkualitas dari Australia untuk memuluskan program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. 

Direktur Utama BEEF Imam Subowo mengatakan, Guna melancarkan mengimpor sapi di tahun 2024 dan biaya masa penggemukannya, perseroan telah menyiapkan belanja modal sepanjang tahun 2024 sebesar Rp 350 miliar.

“Langkah kami ini bagian dari upaya mendukung program makan siang bergizi yang dicanangkan pemerintah,” ungkap Imam. 

Perusahaan Tambang 

Selain melibatkan sejumlah BUMN dan perusahaan peternakan sapi,  program makan bergizi gratis juga melibatkan dua perusahaan tambang yakni PT Fatwa Bumi Sejahtera (FBS) dan PT Kolaka Resource Industrial Park (KRIP). 

Kedua perusahaan ini melibatkan diri membantu pemerintah daerah Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara untuk memuluskan program makan bergizi ini. Keterlibatan kedua perusahaan tambang itu telah dikonfirmasi Penjabat Bupati Kolaka Utara, Yusmin.  

Baca Juga: Benarkah Jokowi Khawatir dengan Kehadiran Anies Baswedan?

“Program makan bergizi gratis ini adalah program andalan pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kita bangun gotong-royong antara Pemda dengan pihak swasta untuk mensukseskan program ini,” ujar Yusmin.

“Kami sangat berterima kasih kepada perusahaan yang mendukung, terutama KRIP yang akan memulai operasionalnya di wilayah kita. Perusahaan ini harus kita sambut baik, apalagi sekarang pemerintah mempermudah perizinan untuk perusahaan yang ingin berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat,” jelas Yusmin.

Perusahaan Transportasi

Pemerintah Prabowo Subianto ikut menggandeng perusahaan transportasi untuk melancarkan distribusi paket-paket makan bergizi ke sejumlah sekolah. Selama proses uji coba yang digelar di Jakarta dan beberapa kota lainnya, pemerintah menggandeng dua perusahaan transportasi daring yakni PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Grab Indonesia. 

GoTo sendiri menarget dapat menjangkau 3 juta penerima manfaat program makan bergizi di 13 kota yakni Bogor, Jakarta Timur, Bekasi, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Malang, Medan, Makassar, Banjarmasin, Pekanbaru dan Palembang.

Baca Juga: Prabowo Diminta Tegur Jokowi Agar Tidak Cawe-Cawe di Pilkada

Sementara itu Grab Indonesia langsung menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga dan yayasan untuk memuluskan program makan bergizi ini. Adapun yayasan yang telah bekerja sama dengan perusahaan ini adalah 

PP Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), CORE Indonesia, GSI Lab, dan Yayasan Lembaga Peningkatan Kesehatan Gizi Indonesia (YLPKGI).