5. Dony Oskaria
Nama yang masuk radar pimpinan Danantara selanjutnya adalah Dony Oskaria. Dony merupakan Wakil Menteri BUMN periode 2025-2029 yang kini membantu Menteri BUMN Erick Thohir, bersama Kartika Wirjoatmodjo dan Aminuddin Ma’ruf.
Melansir laman Kementerian BUMN, Dony memulai pendidikan tingginya di Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan gelar sarjana pada bidang ilmu Hubungan Internasional dan tamat pada 1996. Selanjutnya, dia menempuh studi MBA di Asian Institute of Management, Filipina dan lulus pada 2009.
Pada 2014 silam, Dony pernah mengisi posisi Wakil Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk,. Tak hanya itu, juga menjabat Komisaris Garuda Indonesia sejak Desember 2014, hingga akhirnya diberhentikan oleh eks Menteri BUMN Rini Soemarno pada April 2019.
Pria kelahiran Sumatera Barat pada 26 September 1969 tersebut juga pernah menjadi CEO Hospitality & Entertainment CT Corp dan Direktur Utama InJourney (2021-2024).
Bersama Muhammad Lutfi, saat ini paman Nagita Slavina ini pun mengembangkan beberapa hotel, restoran, dan resort di Jakarta dan Padang. Dony juga aktif mengembangkan agroindustri di Sumatera Barat.
6. Agus Martowardojo
Mantan Gubernur Bank Indonesia, Agus Dermawan Wintarto Martowardojo, juga disebut-sebut masuk dalam bursa pimpinan Danantara. Agus Martowardojo sendiri dikenal sebagai seorang Ekonom dan bankir pernah menjabat sebagai Komisaris utama PT PLN (Persero) dari tanggal 20 September 2023 hingga 23 Juli 2024. Agus juga merupakan mantan komisaris utama Bank Negara Indonesia (BNI) tahun 2020-2023.
Ia juga sebelumnya juga telah dipercayai sebagai Komisaris utama Tokopedia sejak Januri 2019. Pada tahun 2023 Agus dipercaya menjadi Komisaris Utama GoTo Gojek Tokopedia menggantikan Garibaldi Thohir.
Agus pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia sejak 23 Mei 2013 hingga 23 Mei 2018. Sebelum menjadi Gubernur Bank Indonesia, Agus adalah Menteri Keuangan yang ke-27 dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, menggantikan Sri Mulyani Indrawati sejak 20 Mei 2010 hingga 19 April 2013.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan, Agus D.W. Martowardojo memegang posisi kunci di beberapa bank terkemuka di Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO Bank Mandiri (2005–2010), Direktur Utama Bank Permata (2002-2005), penasihat Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2002), Managing Director Bank Mandiri (1999–2002), Direktur Utama PT Bank Exim Indonesia (1998–1999), dan Presiden Direktur Bank Bumiputera (1995–1998).
Di awal kariernya, Agus bergabung dengan Bank Niaga (1986–1994) dan Bank of America (1984–1986). Agus D.W. Martowardojo juga memimpin Dewan Penasehat Asosiasi Bank Indonesia sejak 2009.
Agus Martowardojo juga merupakan ketua Dewan Pengurus International Islamic Liquidity Management (2016) dan menjabat sebagai ketua Islamic Financial Services Board (2015). Ia juga tercatat pernah memimpin Perhimpunan Bank Nasional dan Ikatan Bankir Indonesia.
7. Ignasius Jonan
Selanjutnya, tokoh yang disebut berkompetisi untuk posisi strategis di Danantara adalah Ignasius Jonan. Nama Jonan ini sendiri disodorkan oleh Senior Researcher SigmaPhi Indonesia, Hardy R Hermawan. Hardy menilai, sosok Jonan mumpuni untuk menempati posisi strategi di Danantara.
Terkait kiprahnya sendiri, Ignasius Jonan selama ini dikenal sebagai salah satu profesional yang pernah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 14 Oktober 2016 hingga 20 Oktober 2019.
Sebelumnya, Jonan menjabat sebagai Menteri Perhubungan sejak 27 Oktober 2014 hingga di reshuffle oleh Presiden Joko Widodo dan digantikan oleh Budi Karya Sumadi.
Pria kelahiran Singapura, 21 Juni 1963 ini juga dikenal luas sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) tahun 2009 s.d. 2014.selama di PT Kereta Api Indonesia, Jonan sukses membawa keuntungan pada tahun 2009 sebesar Rp154,8 miliar dibanding setahun sebelumnya mengalami kerugian Rp83,5 miliar.
Bahkan pada tahun 2013, perusahaan kereta ini telah mencatatkan keuntungan Rp560,4 miliar. Aset PT KAI pun meningkat saat masa kepemimpinannyadari semula Rp5,7 triliun pada 2008, menjadi Rp15,2 triliun pada 2013.
Sebelum diangkat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Jonan merupakan seorang bankir di sebuah bank multinasional, yakni Citibank. Kemudian, Ia menjadi Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), dan kembali lagi di Citibank.
Jonan menamatkan pendidikan menengah pertama di SMP Santo Yosef Surabaya, sebelum melanjutkan pendidikan di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya. Pada tahun 1982, ia melanjutkan pendidikan Sarjana di Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, dan lulus pada tahun 1986.[7] Ia juga pernah mengenyam pendidikan di Fletcher School, Universitas Tufts, Amerika Serikat.
8. Burhanuddin Abdullah
Nama Burhanuddin Abdullah juga ramai diperbincangkan sebagai salah satu yang kan duduk sebagai pimpinan Danantara. Burhanuddin Abdullah sendiri adalah ekonom Indonesia yang namanya sudah malang melintang di pemerintahan dan bank sentral Indonesia.
Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini merupakan Komisaris Utama (Komut) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
Burhanuddin Abdullah diangkat menjadi Komut PLN pada 23 Juli 2024 menggantikan Agus Martowardojo. Selain itu, pria kelahiran 10 Juli 1947 di Garut, Jawa Barat ini pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) di bawah Pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid.
Dilansir dari laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Burhanuddin Abdullah juga sempat menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) untuk periode Mei 2003-Mei 2008. Burhanuddin pernah menjadi Gubernur untuk International Monetary Fund (IMF), Washington DC, di Indonesia.
Tak hanya itu, dia sempat ditunjuk menjadi Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) periode 2003-2006, dan terpilih kembali untuk periode 2006-2008. Sebagian besar karier profesional Burhanuddin tercatat di BI. Dia mengawali kariernya sebagai Staf Bagian Kredit Produksi, Urusan Kredit Umum Bank Indonesia.
Sejak itu, lulusan Universitas Padjadjaran dan Michigan State University ini tercatat telah mencicipi beberapa jabatan di dalam maupun luar negeri. Baca juga: Prabowo Lantik Amalia Adininggar Widyasanti Jadi Kepala BPS, Sonny Harry Jadi Wakil Kepala Dia bahkan pernah menjadi Kepala Bagian Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Internasional, Urusan Luar Negeri BI pada 1994-1995.
Dikutip dari Tempo, pada Januari 2008 silam, Burhanuddin Abdullah pernah tersandung kasus korupsi. Ia pun ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus aliran dana dari BI ke DPR.
Burhanuddin divonis lima tahun penjara pada Oktober 2008 dalam perkara dugaan korupsi aliran dana BI sebesar Rp100 miliar kepada para mantan petinggi BI dan anggota DPR.
Lama berselang, pada Pilpres 2024, Burhanuddin Abdullah didapuk sebagai Dewan Pakar TKN, kumpulan partai politik yang mengusung Prabowo-Gibran. Terbaru, ia pun menjadi Ketua Tim Pakar dan Inisiator Danantara.
Baca Juga: Keponakan Luhut Resmi Jadi Bos Danantara?