Peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara tinggal menghitung hari menuju Senin, 24 Februari 2025. Namun, dinamika pembentukan lembaga tersebut makin cepat dan menyedot perhatian publik.
Super Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu digadang-gadang bakal mengelola aset senilai total lebih dari $900 miliar atau sekitar Rp 14.000 triliun.
Meski sebelumnya Presiden RI, Prabowo Prabowo, telah mengangkat Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Kepala Danantara pada 22 Oktober 2024, namun, banyak yang memprediksi jika Muliaman akan digantikan oleh orang lain.
Beberapa nama pun mencuat sebagai kandidat pimpinan lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) baru Indonesia ini. Siapa saja mereka?
1. Rosan Roeslani
Menjelang peresmian Danantara, spekulasi mengenai sosok yang akan memimpin lembaga tersebut semakin menguat, dengan nama Rosan Roeslani disebut sebagai kandidat utama. Kabar mengenai kemungkinan Rosan memimpin Danantara menjadi perbincangan hangat, terutama karena ia masih aktif dalam pemerintahan.
Melansir laman resmi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani sendiri merupakan pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1968. Dia meraih gelar Bachelor of Arts (BA) di bidang Administrasi Bisnis dari Oklahoma State University, Amerika Serikat pada 1993.
Kemudian, dia melanjutkan kuliah pada jenjang Master of of Business Administration (MBA) di Antwerpen European University, Belgia pada 1996. Dia dikenal sebagai pengusaha yang memulai perjalanan karier profesionalnya di bidang keuangan dan kewirausahaan.
Rosan pernah ditunjuk sebagai Penasihat Keuangan Asosiasi Koperasi Batik Indonesia (1997-2002) dan Wakil Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Hipmi (2005-2008). Ia juga sempat menduduki posisi tertinggi sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2021.
Sebelum masuk ke dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran, Rosan lebih dahulu dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 19 Agustus 2024. Kemudian, dia juga pernah berprofesi sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ke-21 (2021-2023).
Saat dikonfirmasi mengenai isu dirinya akan jadi pimpinan Danantara, Rosan enggan memberikan jawaban pasti. Ia hanya memastikan bahwa Danantara akan diluncurkan dalam waktu dekat.
"Saya kan Menteri Investasi dan Hilirisasi, itu yang saya pegang ya," ujar Rosan saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
2. Pandu Patria Sjahrir
Kabar Pandu Sjahrir menjadi bos Danantara diungkapkan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. Dia menyebut Pandu Sjahrir telah bergabung dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara).
Ara memperkenalkan Pandu Sjahrir sebagai perwakilan BP Danantara dalam rapat antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Bank Indonesia (BI), Kementerian BUMN, Komisi XI DPR RI, BP Tapera dan Bank Himbara di Kantor BI, Jakarta, Selasa malam (11/2/2025).
Pandu Sjahrir sendiri dikenal sebagai profesional di sektor energi dengan menjabat sebagai eksekutif di PT Toba Bara Sejahtera Tbk. Sebelum bergabung dengan PT Toba, Pandu berkarier sebagai analis senior spesialisasi sektor energi dan pertambangan di Matlin & Patterson dari tahun 2007-2010.
Pandu adalah putra dari pasangan ekonom senior almarhum Dr Sjahrir dan Nurmala Kartini Pandjaitan (Kartini Sjahrir) yang pernah menjadi Dubes Indonesia untuk Argentina pada 2010 - 2014. Kartini merupakan adik dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan.
Pandu lahir di Boston, Amerika Serikat pada 17 Mei 1979. Dia meraih Master of Business Administration dari Stanford Graduate School of Business pada 2007, dan mengambil MBA Eksekutif, Program "One Belt One Road" di Universitas Tsinghua, Cina, 2017 - 2020.
Mengacu pada situs PT TBS Energi Utama Tbk, Pandu Patria Sjahrir meraih gelar sarjana dari University of Chicago, Amerika Serikat dan MBA dari Stanford Graduate School of Business, Amerika Serikat. Pada 2014, dia memperoleh penghargaan sebagai pemimpin muda dengan usia di bawah 40 tahun bertajuk Asian Society Young Leaders Awards oleh Asia Society.
Riwayat kariernya dimulai dari Lehman Brothers sebagai analis pada 2001-2002. Kemudian, keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan tersebut beberapa kali berpindah tempat kerja, seperti di Alternative Energy Fund Asia (2002-2005) serta Matlin & Patterson sebagai analis senior (2007-2010).
Sejak 2013, Pandu sudah mulai masuk jajaran dewan direksi, sebagai Direktur PT Adimitra Baratama Nusantara. Berikutnya, dia mengisi kursi komisaris pada periode 2016 hingga 2020, seperti di PT Toba Bara Energi, PT Adimitra Baratama Niaga, PT Perkebunan Kaltim Utama I, PT Batu Hitam Perkasa, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), PT Seagroup Indonesia, PT Shopee Indonesia, dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI).Ia juga tercatat pernah menjadi Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Saat dikonfirmasi terkait namanya dalam bursa pimpinan Danantara, Pandu memilih untuk tidak banyak berkomentar.
”Malah aku jujur nggak ngerti. Kalau yang kayak Danantara tanya ke Istana,” tukas Pandu.
3. Muliaman D. Hadad
Sejatinya, Muliaman Darmansyah Hadad telah diangkat menjadi Kepala Danantara usai dirinya dilantik pada 22 Oktober 2024 lalu. Namun, muncul isu bahwa posisi tersebut akan diganti.
Pada pelantikan tersebut, Presiden menetapkan Muliaman sebagai Kepala yang didampingi oleh Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang sebagai Wakil Kepala Danantara.
Muliaman Hadad sendiri pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) pada tahun 2006-2012, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2012-2017, lalu Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Swiss merangkap Liechtenstein dari tahun 2018-2023.
Kemudian dia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia (BSI) sejak 2023 hingga sekarang, dan Komisaris Independen PT Astra Independen sejak 2023 hingga sekarang.
4. Erick Thohir
Nama Menteri BUMN Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029, Erick Thohir juga digadang-gadang masuk bursa pimpinan Danantara.
Rekam jejak Erick Thohir sendiri diantaranya pernah dipercaya menjabat Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah/MES, anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI), wakil Indonesia di International Olympic Committee (IOC), dan International Basketball Federation (FIBA). Ia juga terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sejak 16 Februari 2023.
Sebelum berkecimpung di pemerintahan, Erick dikenal sebagai pengusaha sukses yang memiliki passion di bidang media dan olahraga, pemimpin sekaligus pemilik sejumlah perusahaan media dan klub olahraga, serta terlibat aktif dalam pembinaan olahraga.
Sebelum menjadi Menteri BUMN, Erick adalah Komisaris Utama Mahaka Media (2010-2019), Presiden Klub Inter Milan (2013-2016), Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk, perusahaan induk ANTV, pada 2014-2019, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (2015-2019), dan Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee/INASGOC (2018).
Menyelesaikan pendidikan formal di Amerika Serikat, Erick Thohir mendapatkan gelar Associate of Arts bidang Komunikasi dari Glendale College, Bachelor of Arts bidang Periklanan di American College, dan MBA bidang Periklanan dari National University.
Pada 3 Maret 2023, Erick Thohir dianugerahi gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Brawijaya (UB) di Malang, Jawa Timur, atas jasanya memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Bahaya Danantara Jika Tidak Dikelola Hati-hati