Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam mencapai kesejahteraan di tengah masyarakat. Maka tak heran, sektor pendidikan menjadi perhatian khusus bagi banyak pihak, tak ketinggalan para konglomerat ternama Indonesia.
Deretan konglomerat Indonesia berikut ini terkenal akan kontribusi mereka dalam dunia pendidikan Indonesia, baik dengan mendirikan lembaga pendidikan khusus maupun pemberian beasiswa kepada calon pemimpin bangsa:
Baca Juga: Hamid Djojonegoro: Konglomerat Sejati Justru Tampil Sederhana
1. Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto merupakan pendiri konglomerasi bisnis Royal Golden Eagle (RGE). Tidak hanya fokus pada perkembangan bisnis, Tanoto dan keluarganya juga menaruh perhatian pada dunia pendidikan di Indonesia lewat Tanoto Foundation yang didirikan sejak tahun 1981.
Beragam program beasiswa secara rutin disalurkan Tanoto Foundation bagi mahasiswa di berbagai jenjang dan beragam institut pendidikan tinggi di Indonesia. Selain dukungan finansial, Tanoto Foundation juga memberi dukungan pelatihan serta pembangunan fasilitas.
2. James Riady
James Riady merupakan pemimpin Lippo Group, sebuah konglomerasi bisnis yang didirikan oleh Mochtar Riady yang tak lain adalah ayah kandungnya. Dengan kekayaan mencapai US$3,9 miliar berdasarkan data Forbes real time pada Jumat, 22 Agustus 2025, James menjadi salah satu sosok penting di balik berdirinya Universitas Pelita Harapan (UPH).
Universitas Kristen swasta yang berdiri pada tahun 1994 di Tangerang, Indonesia tersebut dibangun untuk menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang berakar pada nilai-nilai Kristen dengan tujuan membentuk lulusan yang berkarakter kuat dan berdaya saing global. UPH telah memperluas program akademiknya mencakup berbagai disiplin ilmu, mendorong inovasi dan kepemimpinan melalui fasilitas modern serta kemitraan internasional.
3. Keluarga Bakrie
Keluarga Bakrie merupakan pemilik dan pengelola konglomerasi bisnis Bakrie Group. Bermula dari Achmad Bakrie di tahun 1942, tongkat kepemimpinan dalam bisnis Bakrie Group telah diteruskan generasi kedua, yakni Aburizal Bakrie, hingga Anindya Novyan Bakrie-anak sulung Aburizal Bakrie, sekaligus cucu Achmad Bakrie, atau generasi ketiga Bakrie Group.
Lewat Yayasan Pendidikan Bakrie (YPB), keluarga Bakrie mendirikan Universitas Bakrie (UBakrie) pada tahun 2009. Universitas Bakrie menjalankan metode Experiential Learning, yaitu metode pembelajaran bagi mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan merasakan pengalaman terjun langsung di dunia korporasi dan bisnis melalui Real Cases & Real Practices in Real Business Environment. Tidak hanya itu, selama tiga tahun berturut-turut pada 2021, 2022, dan 2023, Universitas Bakrie berhasil meraih posisi sebagai Perguran Tinggi Swasta terbaik di Jakarta.
4. Sukamdani Sahid Gito Sardjono
Keluarga Sukamdani Sahid Gito Sardjono terkenal sebagai pendiri dan pemilik Sahid Group. Lewat Yayasan Sahid Jaya, keluarga Sahid mendirikan Politeknik Sahid (Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid) Jakarta pada tanggal 23 Maret 1983.
Selain itu, Sukamdani Sahid Gitosardjono juga mendirikan Universitas Sahid Jakarta atau USAHID yang merupakan pemekaran dari Akademi Perhotelan dan Pariwisata Sahid (APPS). Selanjutnya, keluarga Sahid juga membangun SMK Sahid Jakarta dan Pondok Pesantren Modern Sahid.
5. Putera Sampoerna
Putera Sampoerna merupakan sosok di balik berdirinya Sampoerna University, perguruan tinggi gabungan dari Sampoerna School of Education (SSE) dan Sampoerna School of Business (SSB). Berdiri sejak tahun 2013, lembaga pendidikan ini berada di bawah manajemen Putera Sampoerna Foundation (PSF).
Putera Sampoerna merupakan cucu dari pendiri PT HM Sampoerna tbk, Liem Seeng Tee. Bergabung dengan Sampoerna setelah selesai kuliah, sejak 1980, dia ditunjuk sebagai pemimpin perusahaan pada tahun 1994.
6. Joseph Wibowo Hadipoespito dan Theresia Widia Soerjaningsih
Salah satu perguruan tinggi swasta paling bergengsi saat ini, Universitas Bina Nusantara (BINUS), juga didirikan oleh dua sosok konglomerat. Mereka adalah Joseph Wibowo Hadipoespito dan Theresia Widia Soerjaningsih.
Awalnya, Joseph dan Theresia membangun sebuah institusi pelatihan komputer. Berkat bantuan dan dukungan para profesional serta kerabatnya, mereka mampu mengembangkan BINUS menjadi wajah kampus entrepreneur terpercaya di Indonesia. Banyak tokoh bisnis yang lulus dari kampus ini, salah satunya ialah William Tanuwijaya, pendiri Tokopedia.
7. Ciputra
Pendiri Ciputra Group, Ciputra, dikenal akan kecintaannya pada dunia pendidikan. Dia memastikan anak-anak dan cucu-cucunya mengenyam pendidikan yang tinggi hingga ke luar negeri. Maka tak heran, dia kemudian mendirikan Sekolah dan Universitas Ciputra pada tahun 2006.
Sekolah Ciputra merupakan sekolah internasional, sedangkan Universitas Ciputra merupakan pendidikan tinggi yang menitikberatkan pada kewirausahaan. Berkat kontribusinya, Ciputra sempat dianugerahi dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI), yakni peraih penghargaan terbanyak di berbagai macam segi dan penyelenggaraan aktivitas mengajar kewirausahaan untuk dosen terbanyak. Ciputra yang telah meninggal dunia pada tahun 2019 silam ini juga dinobatkan sebagai Entrepreneur of The Year 2007 versi Ernst & Young.
8. Anton Haliman
Anton Haliman merupakan pendiri Agung Podomoro Group yang kini lebih dikenal sebagai Agung Podomoro Land. Berawal dari sang kakek, Anton, kepemimpinan di Agung Podomoro Group telah dilanjutkan oleh Trihatma Kusuma Haliman selaku cucu.
Tidak hanya membangun kerajaan bisnis properti, keluarga Haliman turut membangun dunia pendidikan di Indonesia lewat Universitas Agung Podomoro. Universitas ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan sektor properti dan kewirausahaan di Indonesia dengan mencetak profesional yang kompeten dengan didukung berbagai fasilitas modern, termasuk ruang inovasi dan laboratorium bisnis.