Nurhayati Subakat merupakan contoh perempuan cerdas dan tangguh masa kini dari Indonesia. Bagaimana tidak? Memanfaatkan kepiawaiannya dalam meracik bahan kimia, perempuan kelahiran Padang Panjang, 27 Juli 1950 ini juga terbukti tangguh karena mampu membesarkan perusahaan kosmetiknya bernama PT Paragon Technology and Innovation (ParagonCorp).

Pernah melewati masa sulit bahkan hampir bangkrut, tanggung jawabnya sebagai pemimpin dengan puluhan karyawan saat itu membuatnya bangkit dan terus berinovasi hingga saat ini. Bagi lulusan farmasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1971 ini, keberhasilannya mengembangkan ParagonCorp didasarkan pada lima nilai yang menjadi pedoman hidupnya, yakni:

  • Ketuhanan,
  • Kepedulian,
  • Kerendahan Hati,
  • Ketangguhan, dan
  • Inovasi.

Baca Juga: Deretan Bisnis Milik Mochtar Riady, Dewa Bankir Pemilik Lippo Group

Sejarah Singkat Berdirinya ParagonCorp

Sempat bekerja sebagai apoteker, Nurhayati Subakat yang saat itu telah memiliki anak merintis usaha kosmetik di Jakarta pada tahun 1985 dengan mengeluarkan sampo perempuan merek Putri di bawah perusahaan bernama Pusaka Tradisi Ibu (PTI). Kala itu, dia memasarkan produknya ke berbagai salon.

Mencicipi kesuksesan awal, PTI mampu mendirikan pabrik lebih besar pada tahun 1990. Namun, di momen ini jugalah Nurhayati harus merasakan salah satu kegagalan terbesarnya.

“Salah satu kegagalan yang menjadi pembelajaran besar bagi saya adalah pada awal perusahaan ini berdiri. Rumah kami sempat mengalami kebakaran, di mana rumah tersebut juga berfungsi sebagai tempat produksi dan kantor untuk PT Pusaka Tradisi Ibu,” ujarnya kepada Olenka dalam sebuah wawancara eksklusif, dikutip Selasa (2/12/2025).

Nurhayati Subakat memilih bangkit karena rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap karyawan serta pelanggan Paragon. Peluang kembali muncul ketika Pemerintah Indonesia gencar menyosialisasikan produk halal. Dari sana, Paragon mencoba fokus pada produk kosmetik halal hingga akhirnya merilis merek Wardah di tahun 1995. Dari sini, tangga kesuksesan mulai didaki oleh Paragon.

Wardah mendapat predikat sebagai pionir merek kosmetik halal di Indonesia pada tahun 1999. Setelahnya, perusahaan kembali memperluas bisnisnya dengan merilis merek Make Over di tahun 2010. Di tahun 2011, perusahaan resmi berganti nama dari PT Pusaka Tradisi Ibu menjadi PT Paragon Technology and Innovation.

Hingga kini, terdapat 14 merek yang berada di bawah naungan PT Paragon Technology and Innovation sebagai berikut:

  1. Wardah, pionir produk kosmetik halal;
  2. Make Over, merek kosmetik untuk perempuan;
  3. Emina, produk kosmetik untuk remaja;
  4. Kahf, merek perawatan kulit untuk laki-laki;
  5. Putri, merek perawatan rambut yang dipasarkan untuk salon dan pengusaha kecantikan;
  6. Crystallure, merek skincare lokal halal dengan sasaran pasar berusia 20 tahun ke atas;
  7. Instaperfect, berfokus pada produk real skin makeup;
  8. LABORÉ, merek perawatan yang berfokus untuk kulit sensitif;
  9. Biodef, merek untuk produk antiseptic body wash;
  10. TAVI, fokus pada produk perawatan kulit dengan klaim cruelty-free dan vegan;
  11. WONDERLY, memiliki produk perawatan kulit yang beragam, mulai dari body lotion, serum, hingga parfum lotion pencerah;
  12. OMG, merek kosmetik dengan harga terjangkau;
  13. Beyondly, produk pendukung untuk mencapai Holistic Wellness, mulai dari collagen drink, skincare, hingga essential oil;
  14. Earth Love Life, merek yang bermitra dengan rumah wewangian global untuk memadukan teknik pengukuran psikologis, ilmu saraf, dan ahli wewangian sehingga menghasilkan produk unggulan.