Tidak sedikit trauma akan baby blues dirasakan sejak saat menjelang melahirkan. Sebut saja artis Jessica Mila mengungkapkan rasa khawatirnya akan mengalami baby blues pasca melahirkan. Ketakutannya sebagai seorang ibu baru seperti asupan asi yang kurang, takut tidak dapat menjadi seorang ibu yang baik untuk anaknya kelak merupakan kekhawatiran yang Mila -sapaan Jessica Mila tuangkan dalam tayangan di media sosial tiktoknya. Untuk mengatasi rasa khawatir dan ketakutannya tersebut, Mila memilih untuk bercerita dengan sang ibu.
Bentuk depresi postpartum selanjutnya adalah Postpartum Depression (PPD) dengan tingkat kecemasan yang lebih kuat dan dapat terjadi pada kelahiran selanjutnya. Untuk penanganan PPD, baik pada ibu ataupun ayah dapat dengan melakukan konselor kepada tenaga medis di bidang kesehatan mental seperti konselor, psikolog ataupun psikiater. Ibu juga perlu berkonsultasi dengan dokter obgyn untuk mengidentifikasi gejala depresi dan melakukan perawatan.
Fenomena depresi pasca melahirkan tidaknya baby blues dan PPD saja. Terdapat satu kondisi lagi yakni Psikosis postpartum. Kondisi psikologis dengan gejala yang lebih buruk dari PPD dan tergolong penyakit mental. Kendati jarang terjadi namun psikosis post partum dapat terjadi pada siapa saja yang baru melahirkan terutama pada ibu dengan riwayat kondisi kesehatan mental tertentu.
“Selain baby blues dan PPD, depresi postpartum yang terakhir adalah Psikosis postpartum. Dimana depresi ini telah tergolong sebagai penyakit mental serius. Psikosis postpartum dapat terjadi dengan cepat dalam kurun waktu 3 bulan pertama setelah melahirkan. Pada kasus psikosis postpartum, gejala yang umum terjadi adalah halusinasi, perubahan mood ekstrim, mood manic, bingung, curiga dan takut, delusi, menjadi agresif, paranoid hingga berencana untuk menyakiti diri sendiri maupun bayi,” ungkap dia.
Pentingnya support system yang tepat
Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan, adalah waktu yang tepat untuk membentuk bonding atau kelekatan emosional antara ibu dan bayinya. 1000 hari pertama kehidupan terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan buah hati. Oleh karena itu penting pada periode ini untuk memperhatikan tidak hanya asupan gizi ibu namun kesehatan psikologisnya. Ketika memasuki masa persalinan, dukungan emosional dari orang terdekat menjadi penting untuk dapat mengenali lebih awal kondisi psikologis ibu. Jika kondisi psikologis ini tidak diperhatikan, perubahan suasana hati ibu yang naik turun membuat pembentukan bonding jadi kurang optimal.
“Dukungan orang terdekat menjadi sangat krusial dalam mencegah depresi pasca persalinan bagi seorang ibu. Selama periode ini, kesehatan mental sang ibu sangat penting untuk diperhatikan karena berkaitan erat dengan kesehatan fisik bayi yang dirawatnya, apalagi di masa tersebut kesehatan fisik ibu juga masih dalam pemulihan,” jelas Lieke
Perlu diketahui jika depresi postpartum bukanlah sebuah bentuk kekurangan atau kelemahan seorang ibu. Terkadang hal tersebut terjadi karena komplikasi melahirkan. Ketika terlihat ibu mengalami gejala depresi postpartum, keluarga dan pasangan dapat segera memberikan perawatan pada ibu. "Pentingnya dukungan pasangan sejak awal kehamilan, memberikan perhatian kepada pasangan dapat mengurangi stress yang ibu alami." tuturnya.