Penyakit stroke merupakan penyakit tidak menular yang dapat menyerang siapa saja. Tidak hanya menyerang orang tua, tetapi juga generasi muda dan anak-anak. Jika stroke tidak segera ditangani, stroke dapat menyebabkan berbagai kerusakan, kecacatan, hingga kematian.
Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengungkapkan bahwa anak-anak berusia 9 hingga 11 tahun juga dapat terkena serangan stroke. Namun, banyak diantaranya tidak menyadari terkena stroke jika tidak melakukan pengecekan medis.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersama dengan Kopi, Bisa Picu Masalah Kesehatan!
“Mereka melakukan rehabilitasi, fisioterapi, tetapi tidak pernah menduga kalau itu sebuah stroke,” ujarnya dalam video yang dilansir dari Olenka pada Senin (30/12/2024).
Menurut Terawan, melakukan pemeriksaan itu sangat penting untuk mendeteksi berbagai masalah kesehatan, termasuk stroke. Penyakit stroke bisa menyebabkan berbagai komplikasi yang berpengaruh terehadap kegiatan sehari-hari.
“Stroke bisa mengenai fisik kita, bisa mengenai psikologi kita, fungsi bicara, fungsi apapun yang selama ini kita sering pahami,” lanjutnya.
Lebih lanjut Terawan menyoroti bahwa salah satu faktor yang meningkatkan risiko stroke pada anak-anak adalah dehidrasi. Ia mnjelaskan bahwa dehidrasi dapat memengaruhi kekentalan darah yang meningkatkan risiko terkena serangan stroke.
“Itu membuat mekanisme kekentalan darahnya berubah, inflamasinya meningkat, dan itu memacu D-Dimer, kekentalan darah, dan sebagainya yang menyebabkan serangan stroke,” tambahnya.