Nanida Jenahara Nasution, atau yang lebih familiar dikenal sebagai Jenahara, merupakan salah satu desainer busana muslim terkemuka di Indonesia. Lahir di Jakarta pada 27 Agustus 1985, Jehan, begitu ia biasa disapa merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara, putri dari pasangan seniman ternama, perancang busana senior Ida Royani dan musisi Keenan Nasution. Mewarisi darah seni dari kedua orang tuanya, Jenahara tumbuh dalam lingkungan kreatif yang kemudian membentuk identitas estetikanya sendiri.

Meski besar dalam keluarga yang lekat dengan dunia fashion, Jenahara tidak serta merta mendompleng nama besar orang tuanya. Ia justru memilih membangun jalannya sendiri dengan memperdalam ilmu desain di Susan Budihardjo Fashion Design School pada tahun 2014. Namun, jauh sebelum itu, ia sudah merintis label JENAHARA sejak 2006 dan resmi meluncurkannya pada 2011. Label ini menjadi tonggak penting dalam kariernya dan turut membawa angin segar dalam industri fashion hijab Indonesia.

Baca Juga: Berkenalan dengan Senaz Nasansia, Perempuan Hebat di Balik Kesuksesan Brand Modest Fashion Si.Se.Sa

Tahun 2011 menjadi titik balik dalam hidupnya, tak hanya karena meluncurkan label pribadi, namun juga karena dipercaya menjadi Presiden Hijabers Community, salah satu komunitas hijab terbesar di Tanah Air. Di komunitas ini, Jenahara tak hanya mengedepankan gaya, tetapi juga membangun ruang aktivitas positif bagi muslimah muda, mulai dari pengajian rutin hingga kegiatan sosial dan talkshow inspiratif.

Dalam karya-karyanya, Jenahara dikenal dengan gaya desain yang modern dan eksperimental. Ia berani memadukan elemen maskulin dan feminin, seperti potongan asimetris, siluet kotak, atau perpaduan material yang tak biasa. Melalui lini seperti Jenahara Black Label, Jenahara Nasution, hingga kolaborasi dengan sang ibu Jenahara by Ida Royani, ia menghadirkan pilihan busana modest yang tetap dinamis, wearable, dan relevan untuk generasi muda.

Baca Juga: 15 Sosok Perempuan Inspiratif di Balik Brand Modest Fashion Lokal

Busana rancangannya pun telah tampil dalam berbagai panggung fashion nasional maupun internasional, seperti di Hongkong Fashion Week. Koleksinya banyak digemari hijabers karena mengangkat gaya yang berani, namun tetap elegan, mencerminkan perempuan muslim masa kini yang percaya diri dan ekspresif.

Tak hanya berkiprah sebagai desainer, Jenahara juga aktif sebagai presenter, spokesperson, hingga influencer fashion yang kerap hadir di berbagai event dan talkshow. Ia menjadi sosok publik yang tak hanya menyampaikan gagasan melalui busana, tetapi juga melalui pemikiran dan keterlibatannya di berbagai ruang.

Dari pernikahannya dengan chef Ari Galih Gumilang, Jenahara dikaruniai tiga orang anak, Rosemary Malika Zuri, Oliver Mahkah PutraChia Mahala Tavi. Meski kini telah berpisah, kehidupan pribadinya tetap dijalani dengan semangat positif. Pada 2019, ia bahkan memperluas kiprah dengan membintangi film Bumi Itu Bulat.

Baca Juga: Kisah Sukses Intresse Membangun Brand Modest Wear dengan Teknologi dan Tradisi

Dengan konsistensinya di dunia fashion selama lebih dari satu dekade, Nanida Jenahara Nasution tidak hanya menciptakan busana, namun juga gerakan, inspirasi, dan jati diri baru bagi perempuan berhijab Indonesia. Sosoknya menjadi bukti bahwa gaya hidup modern dan nilai-nilai keislaman bisa berjalan beriringan dalam harmoni yang memukau.

“Berhijab bukan berarti kehilangan gaya. Justru dari situ kita bisa menemukan jati diri yang lebih unik dan kuat,” ungkapnya dalam berbagai kesempatan.