Di tengah dominasi merek ayam goreng internasional, brand-brand lokal Indonesia justru berhasil mencuri perhatian. Dengan racikan bumbu khas Nusantara, tekstur ayam yang renyah, dan cita rasa yang begitu akrab di lidah masyarakat, merek-merek fried chicken lokal mampu memperlihatkan taringnya di pasar kuliner tanah air.

Tak hanya itu, dengan maraknya seruan boikot terhadap merek-merek luar negeri yang diduga terafiliasi dengan Israel, situasinya pun semakin berpihak pada merek ayam goreng lokal dan menjadi peluang emas bagi mereka untuk unjuk gigi.

Tak hanya karena semangat nasionalisme, tetapi brand fried chicken lokal ini kualitasnya memang layak diadu. Dari segi rasa, fried chicken lokal tak kalah menggoda. Juga, dari segi harga, jelas lebih ramah di kantong.

Dari pusat kota hingga pelosok daerah, gerai ayam goreng lokal ini pun kini mudah ditemukan dan hampir selalu ramai pembeli. Ini menjadi bukti bahwa lidah orang Indonesia memiliki selera tersendiri yang tidak bisa dipenuhi sepenuhnya oleh produk luar.

Dan dikutip dari berbagai sumber, Senin (16/6/2025), berikut Olenka ulas 12 brand lokal fried chicken ternama di Indonesia. Ke-12 brand kuliner lokal ini lebih dari sekadar makanan cepat saji, tapi menjelma menjadi simbol pilihan yang ‘sadar’, yakni mendukung sesama, mencintai produk negeri sendiri, dan tetap menikmati kelezatan tanpa kompromi.

1. Richeese Factory

Richeese Factory adalah jaringan restoran cepat saji asal Indonesia yang dikenal dengan keunikan menu ayam pedas berpadu saus keju, saus pedas dengan level bertingkat, hingga saus laksa.

Dikutip dari Detik Finance, Richeese Factory didirikan oleh Krisdianto Lesmana dan istrinya, Ida Surjati Djaja Mukti. Mereka adalah sepasang pengusaha kuliner dengan banyak pengalaman dari Jawa Barat. Richeese Factory juga merupakan merek yang diusung oleh PT Richeese Kuliner Indonesia. Perusahaan ini berada di bawah Nabati Group.

Berawal dari satu outlet di Paris Van Java Mall, Bandung, Richeese Factory kini telah berkembang pesat dan memiliki sekitar 300 cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia hingga akhir 2024. Tak hanya itu, Richeese juga mulai berekspansi ke luar negeri dengan membuka gerai di Malaysia dan bahkan menembus pasar Tiongkok lewat pembukaan outlet di Shenzhen.

2. Almaz Fried Chicken

Almaz Fried Chicken adalah restoran ayam goreng ‘Saudi-style’ yang lahir di Indonesia pada 2024, yang didirikan oleh Okta Wirawan bersama Bram Dwi Raditya melalui Abuya Group. Outlet pertamanya tampil dengan cita rasa ala Ayam Albaik Makkah, lengkap dengan menu andalan ayam Saudi dan nasi kebuli.

Brand lokal ini menegaskan visinya untuk bersaing dengan waralaba global, sekaligus menyokong misi sosial—termasuk menyisihkan 5% omzet untuk sembako warga sekitar dan donasi ke Palestina.

Dalam waktu singkat, Almaz menunjukkan pertumbuhan luar biasa, dalam kurang dari lima bulan telah membuka lebih dari 45 gerai, dan pada awal 2025 sudah mencapai outlet ke‑71, termasuk cabang pertama di Bandung (20 Februari) dan Tasikmalaya (22 Februari).

Dengan target agresif membuka hingga 200 gerai di seluruh Indonesia pada akhir 2025, Almaz tak hanya fokus memperluas jangkauan, tetapi juga mempertahankan kualitas dan kehalalan yang baru saja disertifikasi secara resmi oleh BPJPH pada Februari 2025.

3. Roscik

Roscik, singkatan dari Rotisserie Chicken, lahir pada tahun 2021 sebagai pelopor ayam guling rotisserie di Indonesia di bawah naungan Hisana Group, dengan sosok pendirinya yakni Muhammad Rizky Ramadhan.

Dikutip dari Kompas, mengusung metode pemanggangan ayam selama 90 menit menggunakan mesin rotisserie atau tanpa minyak, Roscik menghadirkan ayam yang juicy, bumbu meresap sempurna, dan lebih sehat, lengkap dengan pilihan menu ‘original’ rempah Timur Tengah dan “Western” dengan oregano dan rosemary.

Sejak peluncuran outlet pertamanya di Bekasi pada 2022, Roscik tumbuh pesat dan telah mengoperasikan lebih dari 68 cabang tersebar di Jabodetabek pada awal 2025.

Ekspansi cepat ini ditopang oleh antusiasme masyarakat yang mencari alternatif ayam panggang modern untuk kumpul keluarga atau teman, cocok dengan gaya hidup sehat dan kebersamaan massal.

4. Rocket Chicken

Rocket Chicken didirikan pada 21 Februari 2010 oleh Nurul Atik, sosok yang memulai karirnya dari pekerjaan cleaning service hingga menjadi manajer di industri ayam goreng cepat saji. Dengan visi ingin menciptakan bisnis cepat saji lokal yang mampu "melesat" seperti roket, ia membuka gerai pertama di Semarang dan mendirikan kantor pusat di Sleman, Yogyakarta.

Dalam kurun waktu 14 tahun, Rocket Chicken berkembang pesat, mencapai lebih dari 1.300 cabang di seluruh Indonesia per Maret 2024, dengan sebaran di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, hingga Maluku.

Dengan strategi volume tinggi dan ekspansi merata ke daerah-daerah, Rocket Chicken berhasil menancapkan diri sebagai salah satu pemain utama fast food lokal yang punya semangat wirausaha dan jaringan mitra luas.

5. Sabana Fried Chicken

Sabana Fried Chicken lahir pada Agustus 2006 di Bekasi, tepatnya di Komplek Duta Indah, berawal dari inisiatif H. Syamsalis, seorang mantan karyawan pabrik dan lulusan Teknik Elektro IKIP Rawamangun, yang prihatin akan kualitas ayam goreng halal dan higienis bagi masyarakat muslim.

Dengan model booth sederhana dan standar pengolahan syariah yang dikonsultasikan secara rutin dengan MUI, Sabana tumbuh dari satu gerai hingga 10 outlet hanya dalam waktu beberapa bulan.

Kini, Sabana telah menjelma menjadi salah satu franchise ayam goreng lokal terluas di Indonesia, dengan lebih dari 2.000 outlet tersebar di 11 provinsi per tahun 2025.

Baca Juga: Dari yang Legendaris Hingga Milik Artis, Ini Daftar 15 Restoran Padang Ternama di Indonesia