Sempat bercita-cita menjadi seorang dokter, Dato Sri Tahir merealisasikannya dengan membangun Rumah Sakit Mayapada di bawah payung Mayapada Group. Lewat rumah sakit tersebut, sang filantropis tersohor ini memudahkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu.

RS Mayapada terus bertumbuh dari waktu ke waktu, dengan potensi pertumbuhan pendapatan yang kuat. Bahkan, RS Mayapada berhasil mendapatkan peringkat idA selama tiga tahun berturut-turut dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

RS Mayapada dengan segala pencapaiannya, tampaknya tak membuat Tahir cepat puas diri. Kata Tahir, tak ada kata berhenti untuk membangun rumah sakit. 

Pria dengan nama lahir Ang Tjoen Ming ini berencana membangun lima rumah sakit di beberapa kota, di luar Ibu Kota Nusantara (IKN). Sama seperti di IKN, Tahir berencana untuk membangun rumah sakit dengan mengusung konsep green hospital.

Baca Juga: ⁠Relasi Dato Sri Tahir dengan Putra Mochtar Riady: Saya Tersandung dalam Ujian Mental yang Berat

“Kalau (bangun) RS nggak ada berhentinya, nggak ada stop pointnya. Kita lagi berkembang dan sudah buka namanya Green Hospital, itu pertama di Indonesia keempat di dunia,” ujar Dato Sri Tahir seperti Olenka kutip, Selasa (1/10/2024).

Tahir pun mengungkap keistimewaan dari Green Hospital yang saat ini tengah digarapnya dan sudah memenuhi persyaratan sebagai rumah sakit dengan area hijau.

“Istimewanya Green Hospital banyak, mulai dari pembangunannya harus sesuai dengan green, termasuk nanti dalam pelaksanaannya juga green. Saya kira itu nanti trennya akan ke sana, termasuk kacanya harus disesuaikan dengan definisi Green. Jadi kita memenuhi syarat, bukan kita yang mengaku sendiri,” tegas Tahir.

Baca Juga: Mengulik Kisah Dato Sri Tahir saat Memulai Bisnis Impor

Selain di IKN, Tahir berencana memperluas RS Mayapada dengan mengusung konsep Green Hospital di berbagai kota. Mulai dari Batam, Surabaya, Bandung, hingga Jakarta. 

“Kita punya rencana, di Batam kita mau buka, lalu di Surabaya kita mau buka satu lagi karena di Surabaya kebetulan dapat tempatnya kecil, jadi kita akan bikin yang lebih besar. Bandung, saya dengar juga mau buka satu lagi. Nah, Jakarta kita mau buka dua. Jadi, kira-kira lima hospital di luar IKN,” tukasnya.